GridHEALTH.id - Selama pandemi Covid-19 kita semua sudah akrab dan sekali dengan salah atribut satu ini.
Ya, masker kini selalu menempel di wajah kita saat kita bepergian ke luar rumah.
Baca Juga: Jalani Tes Swab, Wanita Ini Diduga Alami Kebocoran Cairan Otak, Benarkah Sangat Berbahaya?
Tapi awas, penggunaan masker tidak boleh serampangan.
Menggunakan masker harus sesuai aturannya.
Masker kain, baiknya yang digunakan 3 lapis. Usai sekali pakai cuci dengan bersih dengan cara
Baca Juga: Mengapa Rambut Tetap Perlu Diminyaki Meski Sudah Tebal dan Berminyak? Ini Alasannya
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyarankan untuk melakukan beberapa langkah mencucinya, yaitu;
Periksa label pemutih yang akan digunakan, apakah pemutih yang digunakan bisa untuk disinfeksi atau tidak.
Pada beberapa produk pemutih, terutama yang bisa dipakai untuk pakaian berwarna, kandungannya tidak efektif untuk desinfeksi.
Baiknya gunakan pemutih yang mengandung 5,25 persen hingga 8,25 persen natrium hipoklorit. Pastikan produknya tidak melewati tanggal kedaluwarsa.
Baca Juga: Banyak Pasien Mengalaminya, Benarkah Gigi Copot Bisa Jadi Pertanda Infeksi Virus Corona?
Perlu dicatat, jangan pernah mencampur pemutih rumah tangga dengan amonia atau pembersih lainnya.
Untuk takarannya, campurkan empat sendok teh pemutih dengan tiga liter air. Lalu, rendam masker dalam larutan pemutih selama 5 menit.
Setelah itu, buang larutan pemutih ke saluran pembuangan dan bilas masker secara menyeluruh dengan air dingin atau suhu kamar.
Baca Juga: Skotlandia, Wilayah Pertama di Dunia yang Membagikan Pembalut Gratis
Baiknya masker dijemur di bawah terik matahari. Jangan lupa dibolak balik selama menjemur.
Saat akan dipakai, pastikan masker benar-benar sudah kering.
Jika menggunakan masker medis, umumnya yang banyak digunakan adalah masker bedah, ini harus sekali pakai buang.
Baca Juga: Kaki Bengkak Sering Dianggap Masalah Kehamilan, Coba Lakukan 6 Cara Mudah untuk Mengatasinya
Perhatikan juga, saat mengenakan masker, sebaiknya tangan tidak menyentuhnya sama sekali. Sekali menyentuhnya untuk membuka dan mengganti masker atau membuangnya.
Ini penting, sebab tangan bisa menjadi media penularan virus dan bakteri.
Baca Juga: Jangan Salah Pakai, Ini Cara Terbaik Memilih Maskara Supaya Terhindar Dari Iritasi Mata
Penting diketahui, Menurut pakar medis Neha Vyas, memakai masker terlalu lama memang bisa menyebabkan sakit tenggorokan.
Sebab, orang-orang cenderung harus berbicara lebih keras agar bisa didengar oleh lawan bicara saat pakai masker. Hal ini bisa menyebabkan ketegangan pada tenggorokan dan memicu rasa sakit.
"Setiap orang bisa mengalami sakit tenggorokan. Tapi, mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, menderit alergi, atau sering berbicara bisa sangat rentan mengalaminya," ujar Vyas yang dilansir melalui Cleveland Clinic.
Baca Juga: Bukan dari Wuhan, Ilmuwan China Sebut Virus Corona Berasal dari Sumber Air di India, Benarkah?
Selain itu, masker yang kotor juga bisa jadi masalah serius. Apalagi, di masa pandemi seperti sekarang ini, masker selalu menempel di wajah sepanjang hari.
Masker yang kotor, entah karena terlalu lama dipakai atau cara pemakaian yang keliru, membuat kuman atau virus menumpuk di dalamnya dan bisa memicu sakit tenggorokan.
Baca Juga: Sakitnya Saraf Kejepit dan Gejalanya Sebelum Hal itu Terjadi, Seperti Dialami Anji Manji
Karena itu, pastikan kebersihan masker yang kita pakai.
Apabila sudah terlanjur mengalami sakit tenggotokan, Vyas menyarankan untuk menggunakan obat antihistamin atau obat anti-inflamasi, seperti asetaminofen dan ibuprofen.
Bila perlu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik agar sakit tenggorokan tidak berlanjut.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul: Pakai Masker Bikin Sakit Tenggorokkan, Begini Cara Mengatasinya
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar