GridHEALTH.id –Vaksin Covid-19 adalah yang ditunggu-tunggu oleh banyak penduduk duinia saat ini.
Diketahui, belum ada satu pun penduduk di negara yang ada di dunia, saat ini sudah divaksin.
Baca Juga: Hati-hati, Bisa Muncul Ketegangan di Tenggorokan Saat Mengenakan Masker, Jaga Kehigienisannya
Negara pembuat vaksin pun, Rusia, China, Jerman, Amerika, belum ada pemberian vaksin yang dilakukan secara resmi dan didapatkan oleh rakyatnya.
Demekian puan di Indonesia, sebagai negara yang juga mempropduksi vaksin, dan membeli vaksin dari China.
Baca Juga: Jalani Tes Swab, Wanita Ini Diduga Alami Kebocoran Cairan Otak, Benarkah Sangat Berbahaya?
Tapi ada kabar mengejutkan dari pemerintah.
Sebab Jokowi sudah simulasi vaksin Covid-19.
Beliau sudah meninjau langsung simulasi pemberian vaksin Covid-19 di lapangan.
Baca Juga: Mengapa Rambut Tetap Perlu Diminyaki Meski Sudah Tebal dan Berminyak? Ini Alasannya
Saat itu dilakukan di Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). Tepatnya di Puskesmas Tanah Sereal.
Pemerintah juga, melansir nakita.id (29 November 2020), bekerjasama dengan Global Advisory Comittee on Vaccine Safety untuk memudahkan apabila terjadi isu selama proses pengembangan vaksin.
Simulasi tersebut dimulai dari proses pendaftaran, praktik vaksinasi secara teknis, lalu setelahnya ada sesi menunggu selama 30 menit untuk melihat reaksi penyuntikan vaksin.
Selain itu, penetapan regulasi pengadaan vaksin yang dilakukan pemerintah sudah mengikuti standar internasional yang berlaku.
Dari mulai alur perizinan produksi hingga izin edar juga dilakukan secara ketat untuk memastikan vaksin aman sesuai dengan standar yang berlaku.
Baca Juga: Banyak Pasien Mengalaminya, Benarkah Gigi Copot Bisa Jadi Pertanda Infeksi Virus Corona?
Prihal vaksin Covid-19 sendiri, pemerintah memastikan vaksin yang akan digunakan aman dan efektif.
Bahkan, pemerintah juga juga menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan vaksin yang digunakan halal.
Baca Juga: Kaki Bengkak Sering Dianggap Masalah Kehamilan, Coba Lakukan 6 Cara Mudah untuk Mengatasinya
Vaksin akan melalui uji klinis tahap 3. Selain itu, vaksin harus menerima emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM), serta terdaftar di World Health Organization (WHO).
Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, Kamis (19/11/2020), dikutip dari laman Covid.19.go.id.
Baca Juga: Jangan Salah Pakai, Ini Cara Terbaik Memilih Maskara Supaya Terhindar Dari Iritasi Mata
"Uji klinis merupakan tahap yang harus dilalui setiap vaksin untuk memastikan aman digunakan manusia dan memiliki efektivitas menghasilkan imunitas tubuh terhadap Covid-19," ungkap Wiku.
Para pakar bidang kesehatan dan WHO dilibatkan dalam pengembangan vaksin Covid-19 ini untuk memonitor dan memastikan bahwa vaksin ini aman digunakan.
Baca Juga: Bukan dari Wuhan, Ilmuwan China Sebut Virus Corona Berasal dari Sumber Air di India, Benarkah?
"Sekali lagi saya tekankan, vaksin yang akan digunakan nanti aman. Efek samping yang terjadi, hanya bersifat minor dan sementara. Efek samping yang sangat besar sangat jarang ditemui, kita selalu memonitor dan mengantisipasi semua keadaan ini. Vaksin juga dapat melindungi diri kita dan orang lain yang tidak dapat divaksin karena alasan kesehatan tertentu," tutup Wiku.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar