Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa minum kopi setelah kualitas tidur malam yang buruk tidak dapat membuat tubuh mentolerir gula dalam sarapan.
Sebab, kafein yang terkandung dalam biji kopi memiliki efek negatif pada sensor di otot yang membantu mengeluarkan glukosa dari darah, sehingga menghasilkan respons glukosa darah yang lebih tinggi.
Kafein juga merangsang pelepasan lipid lebih besar ke dalam darah yang berdampak negatif pada kemampuan otot kita untuk mengeluarkan glukosa dari darah.
Baca Juga: Berdiri Bisa Membakar Hingga 50 Kalori Per Jam, Makan Sambil Berdiri Berisiko Kegemukan
"Jika minum kopi berkafein sebelum sarapan dilanjutkan dalam waktu yang lama, ada kemungkinan hal ini memiliki implikasi kesehatan jangka panjang," terangnya.
"Namun, jam tubuh kita juga mungkin menyesuaikan dengan lonjakan glukosa darah di pagi hari," lanjut dia.
Lebih banyak uji klinis secara acak sangat diperlukan untuk mengetahui dengan tepat bagaimana rutinitas minum kopi memengaruhi fungsi metabolisme harian.(*)
Baca Juga: Hari Libur Akhir Tahun Resmi Dikurangi Pemerintah, Waspadai Klaster Covid-19 Restoran
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#bijakGGL
Source | : | Kompas.com,JAMA Journal |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar