Bila bayi juga tampak malas minum/berkurang minumnya, kurang aktif, wajah pucat, kebiruan, napasnya cepat atau berat, ukur suhu tubuhnya dengan termometer. Jika memang hipotermia segera bawa bayi ke dokter.
Untuk mengurangi risiko hipotermia, orangtua dianjurkan mengukur suhu setiap 3 jam sekali.
Ibunya juga dianjurkan sering menyusui bayi. Kalau bayi tidak atau belum bisa mengisap puting susu, usahakan berikan bayi ASI perah.
Hangatkan kamar bayi dengan lampu sekitar 15—40 watt taruh lampu sekitar 50 cm dari boks bayi dan pancarkan ke bayi.
Jangan biarkan bayi tidur di ruangan yang suhunya terlalu dingin. Suhu aman AC untuk bayi adalah 26˚C.
Selalu selimuti bayi (terutama yang baru lahir) dan pakaikan topi untuk menutupi kepala dan telinganya. Pemakaian tutup kepala ini penting mengingat 25% panas hilang melalui kepala.
Baca Juga: Memilih Kontrasepsi yang Tepat di Saat Masih Pandemi Virus Corona
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Siklus Haid Teratur Perbesar Peluang Kehamilan
Jangan lupa memeriksa popok bayi. Kalau si kecil pipis, segera ganti popoknya. Tidak disarankan memakai popok sekali pakai.
Source | : | nakita.grid.id,Baby Centre |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar