“Sinovac kan belum ada data awalnya, hasil risetnya yang mengatakan dari sekian jumlah berapa yang diberi plasebo berapa yang disuntik vaksin sehingga efikasinya belum ada. Walapupun belum berakhir uji klinis tahap tiga tapi data awal (efikasi) lebih dari 50 persen itu harus ada."
“Tentu tidak atau belum aman jika dijadikan bagian program vaksinasi Covid saat ini dan harus hati-hati dalam mengeluarkan izin edar darurat,” kata Dicky, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Wajib Konsumsi Makanan Matang Sempurna, Begini Cara Merebus Telur agar Bakterinya Mati
Padahal, dikutip dari Reuters, perusahaan farmasi milik negara Indonesia Bio Farma pada Selasa (8/12/2020) mengatakan, hasil uji klinis menunjukkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovas Biotech tersebut memiliki kemanjuran 97%.
Namun, seorang juru bicara Sinovac mengatakan bahwa perusahaan belum menerima pembacaan kemanjuran dari uji klinis tahap III.
Bahkan, Bambang Heriyanto, Pejabat Bio Farma, mengatakan khasiat saat ini belum bisa ditentukan, dan perlu menunggu data yang lengkap.
Source | : | Kompas.com,Reuters,Twitter |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar