Tidak banyak pasangan bisa bersama selama 21 tahun saling mensupport & menguatkan agar tidak patah harapan memiliki buah hati." tegasnya kembali.
Dari unggahan dr Benny kita bisa melihat jika ibu Su'udiyah dan bapak Somidi sukses memiliki anak pertamanya itu dengan proses bayi tabung.
Salah satu dokter yang menangani juga mendampinginya selama program bayi tabung dan persalinan adalah dr Benny.
Baca Juga: Risiko penderita Asma Tertular Virus Corona Rendah, Namun Tetap Waspada!
"Saya menjadi saksi perjuangan mereka yg sangat tidak mudah. Mereka tinggal 15 km di luar kota Sumenep, Dusun Pakondang Daya namanya, Madura.
Enam jam perjalanan dari Surabaya. Demi menemui saya untuk konsultasi atau tindakan di pagi hari, mereka berangkat naik bus pukul 02.00 dini hari.
Bayangkan panjang ritual bayi tabung & dituntut untuk tepat waktu dalam suntik dll. Sehari harinya mereka berjualan keripik singkong di Komplek Asta Tinggi." ceritanya lagi.
Baca Juga: Cara Menyimpan Stok Seafood di Rumah Anti Busuk dan Bau Amis, Bisa Dalam Waktu Lama
Beliau juga mengatakan bagaimana perjuangan menunggu pasangan ini untuk bisa berhasil melalui proses bayi tabung.
"Direferensikan oleh sahabat saya, dr. Rahmi SpOG yg praktek di Sumenep, mereka datang menemui kami di @morulaivfsurabaya.
Proses #bayitabung mereka mirip dg pasien lainnya. Setelah mendapat embryo pun, mereka harus menunggu hampir setahun sebelum berhasil ditransfer ke rahim.
Baca Juga: Mengenal Plus Minus Kondom, Alat Kontrasepsi Praktis Untuk Pria
Setahun ini mereka dg sabar bolak balik ke Morula. Sabar menanti rahim yg belum siap. Dalam setiap pertemuan mereka mengikuti protokol dg tekun didampingi suster @alfie.ivf." ungkap dr Benny.
Tak lupa juga dokter yang tengah berbahagia ini mengungkapkan rasa terharu dan bersyukurnya atas kejadian ini.
Baca Juga: Dinilai Dapat Timbulkan Masalah Baru, Epidemiolog Sebut Vaksin Covid-19 Sinovac Belum Aman
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar