GridHEALTH.id - Meskipun Presiden Joko Widodo telah mengumumkan vaksin Covid-19 bakal diberikan gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia, pertanyaan tentang bagaimana vaksin itu didistribusikan masih belum terjawab.
Sebabnya, hingga kini pemerintah Indonesia belum mengumumkan jenis vaksin yang akan digunakan.
Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, pemerintah masih menunggu hasil uji kelayakan dan keamanan vaksin, serta emergency use of authorization, atau otorisasi penggunaan darurat.
Berdasar inilah, menurut Wiku, pemerintah sejauh ini masih sebatas menyiapkan kerangka distribusi vaksin.
Pemerintah punya pekerjaan rumah untuk memperhatikan beberapa faktor yang dapat menjadi kendala pendistribusian vaksin, mulai fasilitas penyimpanan yang harus memenuhi syarat hingga masalah geografi wilayah Indonesia yang luas.
Ada beberapa faktor yang disebut sebagai tantangan dalam mendistribusikan vaksin karena wilayah Indonesia yang luas dan bentuknya kepulauan. Populasi yang besar juga menjadi tantangan.
Baca Juga: Peru Hentikan Program Penyuntikan Vaksin Covid-19 dari China Setelah Ditemukan Gangguan Saraf
Baca Juga: Pantas Tanaman Ini Disebut Dewa dan Penyambung Nyawa, Sembuhkan Diabetes Hingga Kanker!
Baca Juga: Alasan Mengapa Kebanyakan Gula Bisa Menyebabkan Peradangan Dalam Tubuh
Persoalan lain adalah cuaca tropis dan suhu kelembaban udara yang tinggi. Sebab, vaksin harus disimpan di tempat penyimpanan suhu rendah untuk menjaga keamanan dan efektivitasnya.
Ahli imunisasi Jane Supardi mengatakan, persoalan lain yang tidak kalah penting adalah fasilitas khusus untuk menyimpan beberapa jenis vaksin Covid-19 yang membutuhkan suhu sangat rendah, seperti misalnya vaksin Pfizer/BioNtech yang harus disimpan pada suhu -70C.
Lihat postingan ini di Instagram
"Sebetulnya kita sudah punya program imunisasi dimana kita sudah punya armadanya, sampai ke tingkat puskesmas. Ada lebih dari 10,000 puskesmas di seluruh Indonesia.
Jadi lemari es itu ada semua sampai ke ujung puskemas. Kalau penyimpannya suhu itu 2-8 derajat, 97% Indonesia siap," ungkap Jane dikutip dari BBC Indonesia, Kamis (17/12/2020).
Baca Juga: Konsultasi KB Lewat Telemedicine, Semua Jenis Alat Kontrasepsi Bisa Dilayani
Baca Juga: Di Negara Perancis, Setelah Dilatih Anjing Bisa Mengendus Covid-19
Baca Juga: Antibiotik Azitromisin Gagal Membantu Pasien Covid-19 yang Parah
"Masalahnya, vaksin Covid-19 rata-rata membutuhkan penyimpanan yang disebut ultra low storage, nah itu kita tidak siap. Mungkin harus ada khusus, jadi diadakan khusus, apakah itu pinjam, kontrak, dan sebagainya," tambahnya. Inilah yang juga menjadi pekerjaan rumah pemerintah Indonesia. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | BBC Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar