GridHEALTH.id - Sebagian besar orang mengandalkan kopi sebagai salah satu mood booster atau penambah semangat untuk memulai hari.
Di balik itu, kopi rupanya kaya antioksidan yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit-penyakit.
Baca Juga: Dampak Negatif yang Terjadi Pada Tubuh Jika Sering Minum Kopi Sebelum Sarapan
Antioksidan dalam biji kopi dapat menyeimbangkan kadar gula darah, yang kemudian bisa meminimalkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
Namun siapa sangka, banyaknya manfaat dari kandungan antioksidan tersebut rupanya membuat kopi menjadi salah satu cara untuk mendeteksi adanya virus corona dalam tubuh manusia.
Mengutip dari Kompas.com, ada sebuah literatur ilmiah DCN menyebut, kopi dapat digunakan sebagai barometer timbulnya infeksi Covid-19.
Dalam studi baru tersebut, dokter menyarankan pasien Covid-19 yang kehilangan indera penciuman atau anosmia untuk mencium aroma kopi.
"Salah satu hal yang dapat dilakukan dengan sangat mudah, secara obyektif oleh seseorang di rumah adalah dengan mengambil kopi bubuk, dan melihat seberapa jauh kita masih bisa mencium aromanya, " kata Profesor James Schwob dari Fakultas Kedokteran Tufts University di Massachusetts, Amerika Serikat.
Metode deteksi Covid-19 menggunakan kopi ini disebut juga dengan tes olfaktorius.
Baca Juga: Menjaga Jarak Sosial, Benarkah Melemahkan Sistem Kekebalan? Cek Faktanya
Tak hanya kopi, Schwob juga menyarankan untuk mencoba menghirup aroma cokelat yang ada di rumah.
Jika hidung masih mencium aroma benda tersebut dari jauh, artinya, ada kemungkinan bahwa seseorang tidak mengalami infeksi virus corona (Covid-19).
"Jika hidung tidak tersumbat, tapi kita kesulitan mengenal aroma lain, mungkin kita harus segera melakukan tes," ujar Schwob.
Selain itu, jika kita menemukan kopi tidak memiliki rasa dan cokelat tidak memiliki rasa selain pahit atau manis, maka kita telah kehilangan penciuman.
"Saat kita mengunyah makanan, molekul naik melalui tepi rongga hidung untuk mencapai reseptor penciuman di bagian atas hidung."
Baca Juga: Sering Mual saat Hamil, Tanda IQ Anak Tinggi atau Masalah Kehamilan?
"Oleh karena itu, hal-hal seperti kopi dan cokelat tidak memiliki 'rasa'," ujarnya.
Kendati demikian, ahli ilmu makanan dan ahli epidemiologi di Penn State University menyatakan bahwa bisa mencium sesuatu tidak berarti kita terbebas dari Covid-19.
Pasalnya, ada banyak pasien Covid-19 yang tidak kehilangan indera penciuman. (*)
Baca Juga: Cermati, Ini Alasan Kenapa Wanita Hamil Jangan Dulu Disuntik Vaksin Covid-19
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar