GridHEALTH.id - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) baru-baru ini kembali merilis jadwal imunisasi anak umur 0-18 tahun terbaru tahun 2020.
Jadwal imunisasi anak tahun 2020 ini sedikit merevisi dari jadwal imunisasi tahun 2017.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini Jadwal Lengkap Imunisasi Dasar dan Lanjutan Untuk Anak
Kendati demikian, Sekretaris Satuan Tugas Imunisasi IDAI, Prof. DR. dr Soedjatmiko, SpA(K) menyatakan tidak ada perubahan drastis pada jadwal imunisasi anak tahun 2020.
"Jadi, perubahan tidak begitu signifikan. Tidak ada perubahan yang drastis loncat, tidak ada," katanya.
Baca Juga: Batas Tarif Tertinggi Rapid Test Antigen Rp 250 Ribu, Klinik Nakal Bakal Kena Sanksi
Adapun perubahan jadwal imunisasi anak tahun 2020 berdasarkan laman resmi IDAI, adalah:
1. Vaksin hepatitis B
Vaksin hepatitis B (HB) monovalen sebaiknya diberikan kepada bayi segera setelah lahir sebelum berumur 24 jam, didahului penyuntikan vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya.
Bayi dengan berat lahir kurang dari 2000g, imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda sampai berumur 1 bulan atau lebih, kecuali ibu HBsAg positif dan bayi bugar berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai dosis primer.
Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, segera berikan vaksin HB dan imunoglobulin hepatitis B (HBIg) pada ekstremitas yang berbeda, maksimal dalam 7 hari setelah lahir.
Imunisasi HB selanjutnya diberikan bersama DTwP atau DTaP.
2. Vaksin polio 0 (nol)
Baca Juga: Kematian Janin Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Fairuz A Rafiq Mengalaminya
Imunisasi ini sebaiknya diberikan segera setelah lahir. Apabila lahir di fasilitas kesehatan berikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada kunjungan pertama.
Selanjutnya berikan bOPV atau IPV bersama DTwP atau DTaP.
Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum berumur 1 tahun bersama DTwP atau DTaP.
3. Vaksin BCG
Sebaiknya diberikan segera setelah lahir atau segera mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan.
Bila berumur 3 bulan atau lebih BCG diberikan bila uji tuberkulin negatif.
Bila uji tuberkulin tidak tersedia, BCG dapat diberikan.
Bila timbul reaksi lokal cepat pada minggu pertama dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis tuberkulosis.
4. Vaksin DPT
Vaksin ini dapat diberikan mulai umur 6 minggu berupa vaksin DTwP atau DTaP.
Vaksin DTaP diberikan pada umur 2, 3, 4 bulan atau 2, 4, 6 bulan.
Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan.
Booster berikutnya diberikan pada umur 5 - 7 tahun atau pada program BIAS kelas 1.
Umur 7 tahun atau lebih menggunakan vaksin Td atau Tdap.
Booster selanjutnya pada umur 10 – 18 tahun atau pada program BIAS kelas 5. Booster Td diberikan setiap 10 tahun.
5. Vaksin rotavirus pentavalen
Baca Juga: Hanya dengan Menghirup Uap selama 3 Menit, Dokter India Klaim Sembuhkan Ribuan Pasien Covid-19
Diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12 minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu, harus selesai pada umur 32 minggu.
6. Vaksin MR / MMR
Baiknya diberikan pada umur 9 bulan berikan vaksin MR.
Bila sampai umur 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan MMR.
Umur 18 bulan berikan MR atau MMR.
Umur 5 – 7 tahun berikan MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR.
7. Vaksin Japanese encephalitis (JE)
Diberikan mulai umur 9 bulan di daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis.
Untuk perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1 - 2 tahun kemudian.
8. Vaksin hepatitis A
Diberikan 2 dosis mulai umur 1 tahun, dosis ke-2 diberikan 6 bulan sampai 12 bulan kemudian
9. Vaksin tifoid polisakarida
Diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun.
10. Vaksin human papiloma virus (HPV)
Diberikan pada anak perempuan umur 9 – 14 tahun 2 kali dengan jarak 6 – 15 bulan
11. Vaksin dengue
Diberikan pada anak umur 9 – 16 tahun dengan seropositif dengue yang dibuktikan adanya riwayat pernah dirawat dengan diagnosis dengue (pemeriksaan antigen NS-1 dan atau uji serologis IgM/IgG antidengue positif) atau dibuktikan dengan pemeriksaan serologi IgG anti dengue positif.
Nah, itulah jadwal imunisasi anak tahun 2020 menurut IDAI. (*)
Baca Juga: Begini Cara Kopi Mendeteksi Keberadaan Infeksi Virus Corona Pada Tubuh
View this post on Instagram
#berantasstunting #hadapicorona
Source | : | IDAI |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar