GridHEALTH.id - Diare selama kehamilan adalah salah satu ketidaknyamanan yang harusnya jangan sampai terjadi dan dialami ibu hamil.
Jika ibu hamil mengalami diare hingga tiga kali buang air besar encer dalam satusehari, perhatian utamanya adalah untuk tetap terhidrasi.
Baca Juga: Masih Jadi Pertanyaan Awam, Apa Sebenarnya Penyebab Diabetes?
Ingat, seseorang yang mengalami diare, apalagi ibu hamil, bisa dengan mudah dan cepat kekurangan cairan tubuh alias dehidrasi.
Dehidrasi ini adalah kondisi serius.
Baca Juga: Minum Air Dingin saat Hamil Bisa Bikin Janin Membesar? Ini Kata Ahli
Adapun penyabab diare pada kehamilan, melansir American Pragnancy Association yang menurunkan artikel 'Diarrhea in Pregnancy', bisa karena;
1. Ibu mengganti makanan saat hamil, dengan makanan yang tidak biasa dikonsumsi.
2. Sensitif terhadap makanan tertentu.
Baca Juga: Terapi Uap Air Minyak Kayu Putih Ala Hotman Paris Untuk Cegah Covid-19, Ternyata Ini Khasiatnya
3. Perubahan hormonal.
Terkadang hormon dapat menyebabkan proses pencernaan ibu hamil melambat, dan terkadang dapat menyebabkan diare.
Baca Juga: Virus Corona Jenis Baru Ditemukan Di Inggris, Lebih Cepat Menular
Setiap wanita hamil mengalami perubahan hormonal ini, beberapa ibu akan mengalami diare di awal kehamilan karena perubahan tersebut.
4. Bisa juga karena infeksi bakteri atau virus.
Lainnya, menurut Robyn Horsager-Boehrer, M.D, seorang Obstetrics & Gynecology, melansir UT Southwestern Medical Center, dalam tulisannya berjudul '4 common pregnancy-related GI issues, and when to call the doctor'
Baca Juga: Batas Tarif Tertinggi Rapid Test Antigen Rp 250 Ribu, Klinik Nakal Bakal Kena Sanksi
Sebagian besar gejala Gastrointestinal (GI) alias diare, selama kehamilan dapat diobati dengan obat bebas (OTC).
Namun, untuk menghindari kemungkinan komplikasi, ibu hamil harus menyadari apa yang normal dan kapan harus menghubungi dokter jketika mengalami GI selama kehamilan.
Baca Juga: Kematian Janin Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Fairuz A Rafiq Mengalaminya
Diare jika hanya berlangsung beberapa hari, biasanya terkait dengan infeksi (biasanya gastroenteritis) atau makan sesuatu yang mengganggu perut.
Periksakan kondisi ibu ke dokter untuk menentukan pilihan pengobatan terbaik, untuk mengurangi dehidrasi, dan durasi penyakit.
Baca Juga: Menteri Kesehatan Jerman: Vaksin Covid-19 Efektif Melawan Strain Virus Baru
Diare yang berkembang tanpa pemicu yang dapat diidentifikasi atau dalam kombinasi dengan nyeri punggung bawah, dan terjadi peningkatan keputihan atau lendir, dapat menjadi gejala persalinan prematur.
Pertolongan pertama ibu hamil yang mengalami diare, bisa mengonsumsi oralit, yang dapat membantu usus menyerap cairan dengan lebih efisien.
Oralit lebih efektif merehidrasi tubuh setelah diare daripada air saja.(*)
Baca Juga: Hanya dengan Menghirup Uap selama 3 Menit, Dokter India Klaim Sembuhkan Ribuan Pasien Covid-19
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | American Pragnancy Association,UT Southwestern |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar