GridHEALTH.id - ""Tidak ada bukti bahwa varian virus corona baru meningkatkan keparahan penyakit," kata kepala Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan dalam sebuah pernyataan Senin malam (21/12/2020).
Tetapi, negara-negara di seluruh dunia terlanjur menutup perbatasan mereka ke Inggris pada hari yang sama, berlomba untuk menahan varian virus corona yang menyebar cepat ketika Uni Eropa hampir menyetujui program pertamanya untuk kampanye vaksinasi Covid-19.
Lusinan negara dari India ke Argentina menangguhkan penerbangan dari Inggris karena takut akan jenis virus baru, memberikan pengingat yang suram bahwa pandemi masih jauh dari terkendali setahun setelah dimulai, bahkan ketika vaksinasi membawa gelombang optimisme.
Saham Eropa, harga minyak dan pound Inggris semuanya anjlok karena perkembangan tersebut.
Ribuan orang masih sekarat setiap hari akibat virus corona yang telah merenggut setidaknya 1,69 juta nyawa selama setahun terakhir sejak pertama kali muncul di China.
Baca Juga: Virus Corona Jenis Baru Ditemukan Di Inggris, Lebih Cepat Menular
Baca Juga: Masih Jadi Pertanyaan Awam, Apa Sebenarnya Penyebab Diabetes?
Sementara para ahli mengatakan tidak ada bukti bahwa varian virus Inggris - salah satu dari beberapa mutasi - lebih mematikan atau akan mempengaruhi dampak vaksin, mungkin hingga 70% lebih dapat ditularkan, menurut data awal.
Respons cepat dari pembatalan penerbangan membalikkan rencana perjalanan di seluruh dunia saat keluarga bersiap untuk kumpul bersama menyambut Natal dan Tahun Baru.
Lihat postingan ini di Instagram
"Tolong bantu kami pergi!" kata seorang pelancong Inggris yang termasuk di antara lusinan yang ditahan semalam di bandara Jerman, karena tidak dapat berangkat sampai tes virus menunjukkan hasil negatif.
Baca Juga: Jangan Dibenci Karena Bau, Sesungguhnya Manfaat Jengkol Luar Biasa
Baca Juga: Alasan Mengapa Kebanyakan Gula Bisa Menyebabkan Peradangan Dalam Tubuh
Baca Juga: Konsultasi KB Lewat Telemedicine, Semua Jenis Alat Kontrasepsi Bisa Dilayani
Yang lainnya sekarang tertahan di Inggris untuk masa yang tidak pasti. Beth Gabriel Ware, seorang warga Inggris yang tinggal di Turki, sudah habis masa cutinya dan ingin pulang ke Turki. Tetapi sekarang terjebak di Inggris tanpa tahu kepastian akan bisa kembali ke Turki. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL
Source | : | WHO,The Daily Sabah,Reuters |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar