Padahal Prof Shi saat diwawancarai BBC pernah mengatakan dia telah berkomunikasi dengan ahli WHO "dua kali", dan menjelaskan bahwa dirinya ingin tim ahli dari WHO mengunjungi WIV.
Saat ditanya oleh Jurnalis BBC, apakah dibolehkan penyelidikan formal menggunakan data dan catatan WIV, Prof. Shi kembali mengatakan akan menyambut WHO.
Baca Juga: Cegah Gangguan Metabolik, Ini Cara Efektif Kurangi Kebiasaan Konsumsi Garam Berlebih
“Saya secara pribadi akan menyambut segala bentuk kunjungan, berdasarkan dialog yang terbuka, transparan, terpercaya, dapat diandalkan dan masuk akal," katanya.
Tapi rencana spesifiknya tidak saya putuskan," imbuhnya.
Tim ahli dari WHO sendiri rencananya berjumlah 12 hingga 15 ahli dari berbagai negara.
Di Wuhan, rencananya akan memeriksa bukti, termasuk sampel yang dikumpulkan oleh peneliti China dan membangun studi awal.
Baca Juga: Carbo Addict, Penyebab Angka Penyandang Diabetes Terus Naik
Thea Fischer dari Denmark, salah satu ilmuan tim ahli yang akan dikirim WHO mengatakan kepada Reuters, bahwa kru akan dikarantina selama dua minggu setelah tiba di China, sebelum melakukan penyelidikan selama empat minggu.
Tetapi istilah penyelidikan WHO tidak menyebutkan teori bahwa pandemi dimulai setelah sampel virus bocor dari laboratorium WIV.
Peter Daszak, ahli zoologi Inggris dan anggota penyelidikan, telah menghapus teori asal laboratorium sebagai "teori konspirasi".
Dia berkata kepada BBC: “Saya belum melihat bukti sama sekali tentang kebocoran laboratorium atau keterlibatan laboratorium dalam wabah ini.
Source | : | Express.co.uk,intisari,GridHealth.ID,mirror.co.uk |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar