Adapun hasil utama dari penelitian ini adalah pengurangan durasi penyakit.20
Bukti in vitro terbaru oleh Rafael et al, menunjukkan bahwa 1,5% NaCl menyebabkan 100% penghambatan replikasi virus SARS-CoV-2.
Bukti penting lainnya yang mendukung penggunaan NaCl hipertonik.
Menariknya,ternyata cuci hidung dengan NaCl lebih aman daripada dengan povidone-iodine.
Studi Satomura et al menunjukka, potensi tambahan air biasa dibandingkan povidone-iodine
Jadi, meskipun povidone-iodine adalah antiseptik dengan sifat virucidal, namun tidak dapat ditoleransi dengan baik sebagai obat kumur, karena rasanya yang kuat dan mengiritasi.
Selain itu, povidone-iodine dapat melukai mukosa faring karena efek sitotoksiknya, sehingga mengubah dinamika flora mikroba, memungkinkan pengendapan, masuk, dan invasi bakteri patogen dan virus.
Oleh karena itu, air garam (NaCl) lebih aman dalam memberikan kontribusi untuk pengendalian infeksi.
Bagaimana cara cuci hidung dengan air garam (NaCl)?
Mudah, simak di artikel selanjutnya mengenai cuci hidung cegah Covid-19 di GridHEALTH.id.(*)
Baca Juga: Tokoh Agama Banyak yang Wafat, Doni Monardo: 'Klaster Keagamaan Paling Banyak Menyumbang Covid-19'
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | US National Library of Medicine National Institure of Health |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar