Meskipun ada bukti terbatas mengenai peran kuratif atau pencegahannya terhadap infeksi SARS-CoV-2, tapi penelitian sebelumnya tentang kegunaannya melawan influenza bisa menjadi alasan.
Cuci hidung ini sendiri menggunakan air garam.
Air garam yang dimaksud, bukan larutan air yang dicampur garam.
Baca Juga: Bukan Sembarang Jus, 8 Khasiat Ini Akan Dirasakan Tubuh Jika Rutin Minum Jus Wortel
Tapi air natrium klorida (NaCl) yang bisa dibeli di apotik, yang biasa digunakan sebagai cairan infus di rumah sakit.
Bukti in vitro cuci hidung telah dibuktikan oleh Ramalingam et al.
Dalam penelitiannya diketahui NaCl menghasilkan penghambatan yang bergantung pada dosis replikasi berbagai virus DNA dan RNA, termasuk virus corona manusia 229E (HCoV-229E).
Hal ini didukung juga oleh analisis post-hoc20 dari Edinburgh and Lothians Viral Intervention Study (ELVIS).
Baca Juga: Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Targetkan Maret 2022 Indonesia Capai Herd Immunity
Manfaat langsung dari NaCl hipertonik terhadap virus corona alfa dan beta.
Studi klini ini oleh banyak ahli dianggap sebagai studi klinis paling relevan yang menunjukkan efek menguntungkan dari berkumur dan cuci hidung terhadap infeksi SARS-CoV-2.
Baca Juga: Susul Kalina Octaranny, Vicky Prasetyo Positif Covid-19: 'Mata Merah, Agak Berair'
Source | : | US National Library of Medicine National Institure of Health |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar