GridHEALTH.id - Menyusui merupakan momen paling penting pasca ibu melahirkan.
Pasalnya menurut American Academy of Pediatrics, air susu ibu (ASI) merupakan makanan utama bayi yang mengandung nutrisi besar guna menunjang tumbuh kembang sang anak.
ASI juga mengandung antibodi yang membantu bayi melawan virus dan bakteri.
Bahkan ASI dapat menurunkan risiko bayi menderita asma atau alergi, meningkatkan IQ anak, mencegah sindrom kematian bayi mendadak, bahkan menurunkan risiko diabetes, obesitas, hingga kanker.
Baca Juga: Mengapa Zat Besi Wajib Bagi Ibu Hamil dan Menyusui ? Ini Alasannya
Sebuah penelitian mengungkapkan fakta bahwa kandungan asam lemak sehat dalam ASI mampu membantu mencerdaskan anak.
Karenanya sebagai ibu yang baik, penting bagi mereka untuk mengetahui manfaat dari menyusui ini.
Sekain itu, perlu diketahui juga bahwa penggunaan obat pada ibu menyusui juga tidak bisa sembarangan.
Sebab sembarangn mengonsumsi obat pada ibu menyusui dapat memiliki pengaruh yang buruk untuk bayi.
Baca Juga: Ibu Menyusui Mengonsumsi Gula Berlebih Berisiko Membuat Anaknya Diabetes
Dilansir kontan.co.id dari buku berjudul Tanaman Obat untuk Masa Kehamilan & Pasca-Melahirkan, karya Lestari Handayani, obat yang dikonsumsi ibu harus aman dan diberikan paling lambat 30-60 menit setelah menyusui atau 3-4 jam sebelum ibu menyusui lagi.
Lantas, apa saja jenis obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu menyusui?
Berikut beberapa jenis obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu menyusui:
Baca Juga: Pantangan Sebelum dan Setelah Mendapatkan vaksinasi Covid-19
1. Sulfonamide (sulfa) yang dipakai untuk obat diare dapat menyebabkan kern icterus (bayi kuning).
2. Tetracycline bisa menyebabkan tooth staining (gigi warna kuning).
3. Chloramphenicol bisa menyebabkan supresi (mengganggu atau menghambat kerja) sumsum tulang yang berfungsi memproduksi sel-sel darah.
4. Obat sedative dan hipnotik (penenang) bisa menyebabkan sedasi (mengantuk) dan gangguan refleks menyusui.
Baca Juga: Orangtua Harus Tahu, Ini Dia Cara Terampuh Atasi Kutu Rambut Pada Anak
Penggunaan jamu pun harus hati-hati, karena kadang-kadang bayi bisa mencret.
Jika keadaan ini terjadi, sebaiknya ibu menyusui menghentikan konsumsi jamu.
Baca Juga: 10 Manfaat Minum Air Lemon Hangat di Pagi Hari Saat Perut Kosong
Selama menghentikan mengonsumsi jamu, perhatikan keadaan bayinya, apakah tetap mencret atau tidak.
Konsumsi jamu mungkin dapat dilanjutkan jika usia bayi sudah agak besar.(*)
Baca Juga: 4 Pelumas Bercinta Alami yang Bisa Bantu Hubungan Intim Semakin 'HOT'
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kontan.co.id,AAP |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar