GridHEALTH.id - Presiden Joko Widodo baru saja menerima vaskin Sinovac untuk pertama kalinya pada Rabu (13/1/2020).
Meski tidak merasakan apapun saat penyuntikan vaksin Covid-19, Jokowi mengaku mengalami efek samping setelahnya.
Dimana tangannya menjadi sedikit pegal-pegal.
Melihat hal itu, perlu diketahui bahwa pasca disuntik vaksin seseorang mungkin akan menerima beberapa efek samping.
Hal ini berlaku tidak hanya pada vaksin Covid-19 saja, tapi juga yang lain.
Mengutip Center for disease Control and Prevention (CDC), vaksinasi Covid-19 akan membantu melindungi diri dari virus corona.
Namun saat pelaksanaannya mungkin kita akan mengalami beberapa efek samping setelah menerima penyuntikan.
Akan tetapi ini merupakan tanda normal bahwa tubuh kita sedang membangun perlindungan.
Efek samping ini mungkin dapat memengaruhi kemampuan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari, tetapi akan hilang dalam beberapa hari.
Baca Juga: Terungkap, Begini Cara Vaksin Sinovac Bikin Orang Kebal Covid-19
Beberpa efek samping yang umum dialami setelah diberi vaksin diantaranya:
1. Di lengan tempat mendapat suntikan kita bisa merasakan rasa sakit, pembengkakan
2. Di seluruh tubuh mungkin yang dialami seperti demam, panas dingin, kelelahan, atau sakit kepala.
Jika kita mengalami nyeri atau ketidaknyamanan, bicarakan dengan dokter tentang penggunaan obat yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau acetaminophen.
Baca Juga: Pria Ini Langsung Kritis Usai Pencet Jerawat di Dagu, Sampai Harus Dirawat di ICU Sebulan
Untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan saat kita mendapat suntikan vaksin Covid-19:
- Oleskan waslap bersih, dingin, dan basah ke area tersebut.
- Gunakan atau latih lengan.
Untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat demam:
- Minum banyak cairan.
-Berpakaianlah dengan ringan.
Lalu, kapan harus menghubungi dokter?
Baca Juga: Keistimewaan Terapi Lintah Bagi Penderita Diabetes, Bisa Cegah Kecacatan Akibat Komplikasi
Dalam kebanyakan kasus, ketidaknyamanan akibat demam atau nyeri adalah normal. Hubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan:
- Jika kemerahan atau nyeri di tempat mendapat suntikan meningkat setelah 24 jam
- Jika efek samping mengkhawatirkan atau tidak kunjung hilang setelah beberapa hari
Suntikan vaksin Covid-19 yang kedua
Ada vaksin yang membutuhkan dua kali suntikan agar bekerja efektif. Untuk Pfizer-BioNTech 3 minggu (atau 21 hari) setelah suntikan pertama.
Sedangkan untuk Moderna, 1 bulan (atau 28 hari) setelah suntikan pertama.
Kitaa harus mendapatkan suntikan kedua sedekat mungkin dengan interval 3 minggu atau 1 bulan yang direkomendasikan.
Namun, tidak ada interval maksimum antara dosis pertama dan kedua untuk kedua vaksin.
Kita tidak boleh mendapatkan dosis kedua lebih awal dari interval yang disarankan.
Ingat, efek sampingnya mungkin terasa seperti flu dan bahkan memengaruhi kemampuan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari, tetapi akan hilang dalam beberapa hari.
CDC menekankan, dengan sebagian besar vaksin Covid-19, Anda memerlukan dua suntikan agar dapat berfungsi.
Dapatkan suntikan kedua bahkan jika kita mengalami efek samping setelah suntikan pertama, kecuali jika penyedia vaksinasi atau dokter memberi tahu untuk tidak mendapatkan suntikan kedua.
Butuh waktu bagi tubuh untuk membangun perlindungan setelah vaksinasi apa pun.
Baca Juga: Beda Sakit Kepala Biasa Dengan Gejala Covid-19, Ini 5 Cirinya
Vaksin Covid-19 yang membutuhkan dua suntikan mungkin tidak melindungi kita sampai satu atau dua minggu setelah suntikan kedua.
Penting bagi semua orang untuk terus menggunakan semua alat yang tersedia atau melaksanakan protokol kesehatan untuk membantu menghentikan pandemi ini.
Tutupi mulut dan hidung dengan masker saat berada di sekitar orang lain, jaga jarak setidaknya 6 kaki dari orang lain, hindari keramaian, dan sering-seringlah mencuci tangan.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar