GridHEALTH.id - Kabar duka akibat Covid-19 seperti tiada sudahnya.
Padahal program vaksin Covid-19 sudah dimulai di Indoensia.
Baca Juga: Kejadian Langka, Pria Ini Punya Antibodi Super Yang Mampu Menetralisir Covid-19
Artis senior Farida Pasha berpulang karena Covid-19, pada Sabtu (16 Januari 2021).
Satu hari sebelumnya, mantan suami Nita Thalia, Nurdin Rudythia mengembuskan napas terakhir pada Jumat (15/1/2021), setelah sebelumnya terinfeksi Covid-19.
Jauh sebelum dinyatakan positif Covid-19, dan bercerai dengan Nita Thalia, diketahui bahwa kondisi kesehatan Nurdin Rudyhthia sudah tidak stabil.
Baca Juga: Tak Hanya Anak-anak, Orang Dewasa juga Wajib Dapatkan 18 Jenis Imunisasi, Ini Jadwalnya!
Menurut Ageng Kiwi, musisi Dangdut, teman Nurdin Rudythia, almarhum sebelum sakit Covid-19 benar-benar terpukul atas perceraiannya dengan Nita Thalia.
"Mungkin Pak Rudy juga masih syok gitu, baru ada perceraian dengan Nita terus beliau sempet bilang sama saya stres juga," jelas Ageng Kiwi.
"Maksudnya, anggapan dari netizen, omongan dari sini, omongan dari sana, terus Pak Rudy sendiri juga belum siap," sambungnya.
Sementara itu artis cantik yang terkenal karena peran Mak Lampir, menurut pengakuan sang anak, Gina Sonia, keluhan awal sebelum masuk rumah sakit dan positif Covid-19 adalah vertigo.
Vertigo berasal dari bahasa latin “vertere” yaitu memutar.
Baca Juga: Pantas Orang Korea Sering Makan Kimchi, Ternyata Khasiatnya Ini Luar Biasa Bagi Tubuh
Jadi mereka yang mengalami vertigo, merasakan sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti rotasi (memutar) tanpa sensasi peputaran yang sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa berputar atau badan yang berputar.
Menurut medis, vertigo termasuk ke dalam gangguan keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening, sempoyongan, rasa seperti melayang atau dunia seperti berjungkir balik.
Pertanyaannya, apakah pusing merupakan gejala COVID-19?
Beberapa penelitian, melansir laman Prevention (12 Desember 2020), telah mengaitkan vertigo dengan COVID-19.
Baca Juga: Makan Ini Sebelum Olahraga Membantu Membakar Kalori Lebih Banyak
Buktinya ulasan penelitian yang diterbitkan dalam Ear, Nose & Throat Journal, yang menyebut pusing sebagai "salah satu manifestasi klinis utama COVID-19".
Kesimpulan tersebut didapat setelah peneliti menganalisis 14 studi berbeda yang mencakup data dari 141 pasien virus corona — dan menemukan bahwa semuanya mengalami vertigo.
Peneliti pun menemukan bahwa pusing adalah gejala awal pada tiga pasien tersebut dan, pada dua di antaranya, diikuti oleh gejala pernapasan.
Jadi para peneliti menyimpulkan, “Sangat penting bahwa dokter yang merawat tetap waspada, terutama saat menangani gejala nonspesifik seperti pusing, karena dapat dengan mudah terabaikan”.
Baca Juga: RS Rujukan Covid-19 Penuh, Pemprov DKI Jakarta Tambah 21 Rumah Sakit, Ini Daftarnya!
Kesimpulan tersebut pun dikuatkan dengan penelitian dari sebuah laporan kasus yang diterbitkan pada bulan Juli, yang merinci bagaimana seorang pria berusia 78 tahun pergi ke UGD pada bulan Maret dengan keluhan pusing.
Meskipun tidak memiliki gejala COVID-19 yang diketahui, ia dinyatakan positif mengidap virus corona setelah di tes.
Baca Juga: Hubungan Vertigo dan Covid-19, Seperti Dialami Oleh Almarhum Farida Pasha
Karenanya peneliti mengingatkan tenaga medis, “Dokter harus menyadari gejala awal dan tidak spesifik yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2.”
Laporan kasus lain yang diterbitkan pada bulan Juni merinci bagaimana seorang wanita berusia 20 tahun pergi ke rumah sakit karena vertigo, mual, dan muntah.
Dia juga akhirnya dinyatakan positif COVID-19.
Baca Juga: Stroke Masih Penyebab Penyakit Degeneratif yang Utama, Ini Gejalanya
“Saat ini, mekanisme spesifik yang menjelaskan fenomena ini belum diidentifikasi,” kata Iahn Gonsenhauser, M.D., kepala petugas kualitas dan keselamatan pasien di The Ohio State University Wexner Medical Center.
“Vertigo dan pusing adalah gejala umum umum yang terkait dengan banyak virus, dan terutama dengan penyakit yang disertai demam, bukan hanya COVID-19,” lanjutnya.
Namun, pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, M.D., peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security, berpendapat bahwa mungkin ada kaitan tidak langsung.
Baca Juga: Disuntik Vaksin Pfizer, 23 Relawan di Norwegia Mengalami Efek Samping Kemudian Meninggal Dunia
“Orang bisa mengalami dehidrasi atau merasa sangat tidak enak dengan rasa tidak enak badan akibat COVID — itu bisa membuat Anda pusing,” katanya.
Penurunan kadar oksigen dalam darah, yang bisa terjadi pada seseorang dengan kasus COVID-19 yang lebih parah, juga dapat menyebabkan vertigo, kata John Sellick, DO.
Beliau adalah seorang ahli penyakit menular dan profesor kedokteran di University at Buffalo / SUNY di New York.
Jadi apa yang harus kita lakukan saat pusing atau vertigo di masa pandemi Covid-19 ini?
Ingat, pusing, vertigo, tidak serta merta seseorang yang merasakannya didiagnosis Covid-19.
Jadi sebaiknya konsultasikan dengan dokter jika perasaan itu terus berlanjut atau mulai mengalami kehilangan keseimbangan.
Baca Juga: Positif Covid-19 dan Pneumonia di Rumah Sakit, Penyebab Artis Senior Ini Wafat
“Kami melihat pusing dengan banyak infeksi dan penyakit lain,” kata Dr. Sellick.
“Tapi karena ada begitu banyak COVID-19 yang beredar, mungkin perlu ditelusuri,” lanjutnya.
Menurut Dr. Gonsenhauser, “Pusing dan vertigo dapat menjadi tanda dari banyak kondisi yang berpotensi berbahaya dan bahkan mengancam nyawa, seperti masalah kardiovaskular, stroke, infeksi serius, dan sepsis, serta banyak lainnya,” katanya.
Baca Juga: Mengungsi di Kandang Ayam, Warga Korban Gempa Majene Mulai Terkena Penyakit Kulit dan Gatal-gatal
Jika pusing datang tiba-tiba dan tidak terkait dengan demam atau kondisi yang sudah ada sebelumnya, Dr. Gonsenhauser mengatakan maka yang bersangkutan harus segera mendapat pertolongan medis.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar