Dari hasil pemeriksaan fisik, dokter forensik menjelaskan menemukan bintik merah pendarahan karena kekurangan oksigen.
Bintik merah tersebut ditemukan di area mata, wajah, tangan, dan dada.
Tapi kesimpulan dokter JF meninggal bukan karena vaksin Covid-19 Siniovac.
Baca Juga: Bupati Sleman Positif Covid-19 Usai Disuntik Vaksin Sinovac, Dokter Tirta; 'Kok Bisa?'
Dokter JF diduga meninggal karena masalah atau sakit jantung.
"Diduga sakit jantung, bukan karena vaksin. Memang sehari sebelumnya korban ini sempat disuntik vaksin," kata dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang, Indra Nasution melalui telepon, Sabtu (23/1/2021), seperti dilansir dari nakita.id (24 Januari 2021) yang mengutip TribunWOW.
Indra Nasution menegaskan bahwa penyuntikan vaksin Covid-19 dan kematian JF sama sekali tidak ada hubungannya.
"Korban divaksin Kamis, meninggal diperkirakan Jumat. Kalau disuntik, pasti reaksinya lebih cepat. Kalau menurut saya, ini bukan karena vaksin, tapi jantung," jelasnya.
Baca Juga: Waspada Banyak Obat, Suplemen, juga Alat Kesehatan Untuk Mengatasi Covid-19 Palsu
Dalam bahasa sederhana, jika dokter JF meninggal karena vaksin Covid-19 Sinovac yang didapatkannya alias KIPI vaksin, maka dampak atau kejadiannya akan lebih cepat dari yang dialami almarhum.
Untuk diketahui, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), melansir vaccine-safety-training.org, adalah setiap kejadian medis yang tidak diinginkan, terjadi setelah pemberian imunisasi, dan belum tentu memiliki hubungan kausalitas dengan vaksin.
Gejala KIPI bisa berupa gejala ringan yang dirasakan tidak nyaman atau berupa kelainan hasil pemeriksaan laboratorium.
Baca Juga: Bintitan Disebabkan Kutu Babi, Membawa Virus Penyebab Demam Berdarah
Source | : | TribunWow,Nakita,Vaccine-safety-training.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar