Sedangkan menurut M. Guo, in Encyclopedia of Food Sciences and Nutrition (Second Edition), 2003, dikutip dari laman yang sama menyatakan jika susu kambing mengandung tingkat vitamin A lebih tinggi daripada susu sapi.
Hal itu dikarenakan, kambing mengubah semua karoten menjadi vitamin A, yang membuat susu berwarna keputihan.
Jadi susu kambing memasok vitamin A dan niasin dalam jumlah yang cukup, serta banyak mengandung thiamin, riboflavin, dan pantothenate, yang konon karena ini bisa untuk anak bahkan bayi.
Baca Juga: Kerap Disepelekan, Timbunan Lemak di Perut Ternyata Bisa Picu Diabetes, Akibatnya Fatal
Tapi susu kambing, sama sepeti halnya susu sapi, kekurangan vitamin C dan D.
Karenanya dua vitamin ini harus ditambah dengan sumber lainnya.
Penting, Susu kambing hanya mengandung 20% asam folat dari susu sapi.
Ketersediaan hayati asam folat dalam susu kambing juga lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi atau susu manusia, sehingga susu kambing harus difortifikasi dengan asam folat untuk makanan bayi agar bayi tidak mengalami anemia.
Mengenai manfaat susu kambing, di laman sciencedirect.com, paparan ilmiah dari Nazli Turkmen, in Nutrients in Dairy and their Implications on Health and Disease, 2017, lebih komplet.
Baca Juga: Kram Menstruasi: Tiga Posisi Tidur Terbaik Untuk Meredakan Nyeri Perut
Menurutnya, susu kambing memiliki berbagai efek bagi kesehatan manusia mengingat kandungan total padatan, lemak, protein, laktosa, mineral, dan vitaminnya.
Selain efek positif pada karakteristik fisik dan sensorik produk susu, lemak susu kambing memberikan daya cerna yang lebih baik dengan ukuran gumpalan lemak kecil dan kandungan asam lemak rantai pendek dan menengah yang tinggi.
Baca Juga: Bentuk Salam Paling Direkomendasikan Selama Pandemi Virus Corona
Source | : | sciencedirect.com,National Library of Medicine |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar