Pada awalnya, sayatan akan berwarna merah dan kelenjar (kepala penis) akan terlihat seperti telah dikerok.
Area tersebut mungkin lembut, tetapi ini akan berkurang selama beberapa hari pertama.
Penis mungkin juga mengalami kemerahan dan bengkak serta ada nanah kuning di kepala pemis, khususnya hingga beberapa minggu.
Ini sepenuhnya normal dan bukan merupakan tanda infeksi, yang sangat jarang terjadi.
Hal senda diutarakan dokter dari RS PKU Muhammadiyah, Surakarta.
Melansir nakita.id (24 Januari 2021), dr. Dien Kalbu Ady menyebutkan bahwa usia terbaik untuk anak laki-laki sunat yaitu tidak lama setelah proses kelahiran.
dr. Dien menjawab bahwa sunat yang dilakukan lebih cepat akan lebih baik buat Si Kecil.
Kenapa lebih cepat lebih baik dan tidak menunggu kesiapan dari Si Kecil?
dr. Dien menjelaskan bahwa ketika masih bayi, Si Kecil belum memiliki rasa takut.
Baca Juga: Madinah Jadi Kota Tersehat Dunia, Akankah Pelaksanaan Ibadah Haji 2021 Bakal Terselenggara?
Dengan begitu akan lebih mudah untuk Moms dan Dads dalam mengendalikannya dan juga menghindari terjadinya trauma.
Tak hanya itu, di usia bayi pertumbuhan dan regenerasi sel juga paling cepat terjadi.
Alhasil pemulihan usai sunat ketika masih bayi akan lebih cepat dibandingkan setelah bertambahnya usia.
Satu hal yang penting diingat dan diperhatikan oleh orangtua yang bayinya disunat, melansir caringforkids.cps.ca, hubungi penyedia layanan kesehatan jika:
Baca Juga: Era Kesehatan Digital: Memberdayakan Pasien Melalui Layanan Terpadu
Source | : | Mayo Clinic,aboutkidshealth.ca,caringforkids.cps.ca |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar