GridHEALTH.id - Indonesia sudah resmi menjalankan vaksinasi Covid-19 sejak Rabu (13/1/2021) lalu.
Dimulai dengan Presiden Joko Widodo sebagai orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19, kemudian diikuti oleh pejabat hingga seluruh tenaga kesehatan.
Namun sayangnya, tidak semua tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, kurang lebih 27 ribu tenaga kesehatan di Indonesia batal divaksin.
Baca Juga: Terus Didesak, Anies Baswedan Terapakan PSBB Ketat DKI Jakarta hingga 8 Februari, Ini Aturannya!
Hal ini membuat Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa orang Indonesia sebagian besar tidak sehat.
"Banyak (tenaga kesehatan) yang ketunda atau ditolak vaksinasi pada saat diskrining sekali, karena komorbid."
"Yang 11 persen itu karena darah tinggi. Jadi orang Indonesia itu enggak sehat. Tenaga kesehatannya saja ada yang tidak bisa divaksinasi," ujar Budi dalam kanal YouTube PRMN SuCi, Kamis (21/1/2021).
Budi menilai, beberapa tenaga kesehatan tersebut sepertinya deg-degan hingga tekanan darah naik saat hendak divaksin.
"Aku jadi stress juga. Gara-gara saat mengukur tensi darahnya tinggi. Entah karena dia (tenaga kesehatan) deg-degan karena mau disuntik atau karena apa?," lanjut Menkes Budi.
Usut punya usut, penyebab banyaknya tenaga kesehatan tidak bisa divaksinasi karena kondisi tekanan darah para tenaga kesehatan tinggi saat akan disuntik vaksin.
Seperti diketahui, hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi penyakit komorbid paling tinggi di Indonesia.
Baca Juga: Saat Anies Baswedan Melihat Langsung Pasien Covid-19 Meninggal: 'Teman-teman Semua, Ini Bukan Fiksi'
Bahkan, kematian akibat hipertensi menempati posisi paling utama di Indonesia. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar