GridHEALTH.id - Virus corona (Covid-19)diketahui dapat menimbulkan berbagai gejala saat menginfeksi seseorang.
Namun tahukah gejala Covid-19 yang dialami anak-anak dan orang dewasa ternyata memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Hal ini menjadi penting untuk diketahui semua orang, agar pencegahan penyebaran virus corona bisa dilakukan sesegera mungkin.
Seorang pakar penyakit menular sekaligus salah satu pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pun menyoroti akan masalah ini.
Baca Juga: 3 Dari 4 Pasien Masih Alami Gejala Covid-19 6 Bulan Setelah Tertular
Menurutnya ada beberapa gejala Covid-19 pada anak yang perlu diwaspadai orangtua.
Dalam laman resmi WHO, Maria mengatakan bahwa kebanyakan orang yang terinfeksi Covid-19 akan mengelami gejala pernapasan, demam, batuk, sakit tenggorokan, hingga perasaan tidak enak badan.
Sementara beberapa orang lainnya yang positif corona mungkin mengalami masalah pencernaan serta kehilangan kemampuan indera penciuman dan pengecap.
Namun, anak-anak yang terinfeksi virus corona mungkin tidak menunjukan gejala Covid-19 sebanyak orang dewasa.
Misalnya, beberapa anak mungkin mengalami gejala masalah pencernaan, seperti diare atau muntah, tetapi cenderung lebih ringan.
"Terutama pada anak-anak yang masih sangat kecil, (gejala) mereka cenderung lebih ringan, yang berarti gejala mereka tidak sebanyak orang dewasa," ungkap Maria dalam sebuah episode Science 5 di laman resmi WHO.
Lalu, apakah varian virus corona yang beberapa waktu lalu muncul di Inggris berdampak pada virus ini, termasuk pada anak?
Maria mengatakan, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendalami virus varian baru tersebut.
Baca Juga: Donor Plasma Konvalesen Untuk Selamatkan Nyawa Pasien Covid-19, Ini Syaratnya
Namun, sejauh ini varian baru virus corona cenderung tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah di semua kelompok usia, termasuk anak-anak.
Oleh karena itu, jenis tes, perawatan, hingga pengobatan yang kini diberlakukan masih bisa dilanjutkan.
Dari berbagai penelitian tentang varian baru virus corona yang telah dilakukan, belum ada penelitian yang menemukan ancaman berbeda varian tersebut terhadap anak-anak.
"Penelitian di Inggris, misalnya, tidak menunjukkan bahwa virus tersebut secara khusus menargetkan anak-anak, yang berarti virus tersebut tidak menginfeksi anak-anak lebih besar daripada virus corona yang sudah teridentifikasi," ucapnya.
Baca Juga: Setelah Dinyatakan Positif, Bupati Sleman Akui Vaksin Bukan Jaminan Bebas Covid-19
Bagi anak-anak, hal terbaik yang bisa dilakukan oleh orangtua adalah menjaga mereka agar tidak sampai terinfeksi Covid-19.
Menurut Maria, cara pencegahan yang selama ini sering kita dengar juga berlaku untuk anak.
Beberapa di antaranya seperti mencuci tangan, memakai dan melepas masker dengan tepat, menjaga jarak fisik, hingga mempraktikkan etiket pernapasan seperti menutup mulut dengan siku ketika batuk atau bersin.
Baca Juga: Jika Muncul 6 Gejala Covid-19 Berikut Saat Isolasi Mandiri Segera ke Rumah Sakit
Meski terdengar sepele, namun itu adalah kebiasaan penting yang bermanfaat untuk anak ketika dewasa.
"Ini adalah kebiasaan baik yang harus dibentuk anak seiring bertambahnya usia," ucap Maria.
Terakhir, Maria menekankan bahwa peran orangtua adalah memberi anak informasi sebanyak-banyaknya tentang Covid-19, baik gejala dan cara mencegah, sehingga anak tidak akan takut dengan informasi membingungkan yang beredar di luar.
Pastikan orangtua menjawab semua pertanyaan yang mungkin diucapkan oleh anak. "Pastikan mereka mendapatkan informasi yang baik dari (orangtua)," ungkapnya.
Ingat pandemi corona belum berakhir. Cara mencegah penularan virus corona adalah dengan menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.(*)
Baca Juga: 14 Gejala Covid-19 Pada Anak, Waspada Inflammatory Syndrome in Children
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar