Lebih lanjut, Ryan mengatakan, virus yang ditemukan di limbah dan tes darah di luar China juga dapat menunjukkan infeksi sebelumnya.
"Mari mundur, mengikuti buktinya, mengikuti sains. Tim kami sedang bekerja, mereka memiliki pengalaman yang baik dalam bekerja dengan kolega China kami. Kami sedang mengerjakan datanya. Data tersebut akan membawa kita ke tahap selanjutnya, selanjutnya kita perlu melihat asal-usul virus ini,” kata Ryan.
“Masih terlalu dini untuk mencapai kesimpulan apa pun. Tetapi sekali lagi, kami yakin kami membuat beberapa kemajuan dan kami berharap untuk terus melakukannya demi kepentingan kesehatan masyarakat di masa depan,” tambahnya.
Diketahui sebelumnya, para ahli kesehatan di seluruh dunia menuding bahwa virus corona kemungkinan besar berasal dari Wuhan, China pada November 2019.
Source | : | Kontan.co.id,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar