Entah apa yang dialami wanita tersebut, namun yang pasti wanita bermasker itu seolah tak bermasalah dengan tidak mengenakan sehelai kain untuk menutupi kemaluannya.
Akan tetapi terlepas dari itu, pandemi Covid-19 ini memang dianggap dapat menyebabkan seseorang stres.
Hal itu diungkap dilaman Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
Kondisi ini jika terus dibiarkan dapat memengaruhi kesehatan seseorang terutama kesehatan mental mental.
Menurut CDC, ketakutan dan kecemasan tentang penyakit luar biasa, seperti Covid-19 bisa menyebabkan emosi yang kuat pada orang dewasa maupun anak.
Para peneliti telah menemukan bahwa beberapa individu mungkin mengalami masalah kesehatan mental untuk pertama kalinya selama pandemi.
Masalah penyesuaian, depresi, dan kecemasan mungkin timbul.
Sebuah studi tahun 2017 yang tercatat dalam Bulletin of World Health Organization, membuktikan bahwa ada peningkatan jumlah orang melaporkan kesehatan mental dan masalah psikososial selama wabah penyakit virus Ebola di Sierra Leone.
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar