Senada dengan hal tersebut, sebuah studi tahun 2011 terkait wabah influenza H1N1 yang tercatat dalam J Ment Health juga menunjukkan peningkatan dalam berbagai gejala emosional, termasuk kelainan somatoform (gejala seperti rasa sakit dan kelelahan yang tidak dapat sepenuhnya dijelaskan oleh penyebab fisik).
Meski begitu, perasaan takut, cemas, dan sedih adalah normal selama pandemi.
Tetapi dengan bersikap proaktif tentang kesehatan mental dapat membantu kita menjaga pikiran dan tubuh lebih kuat.
Oleh karenanya WHO berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk minimalkan menonton, membaca atau mendengarkan berita tentang Covid-19 yang bisa menyebabkan kita merasa cemas atau tertekan.
Sebaliknya, WHO merekomendasikan untuk mencari informasi hanya dari sumber tepercaya dan terutama sehingga kita dapat mengambil langkah untuk mempersiapkan rencana dan melindungi diri dan orang yang dicintai dari penularan virus Covid-19.
Sementara itu, terkait video yang beredar tersebut sampai saat ini belum ada klarifikasi dari pihak terkait.(*)
Baca Juga: Epidemiolog hingga IDI Desak Jokowi Terapkan PSBB Ketat, Akankah Indonesia Lakukan Lockdown Total?
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar