Seperti; orang dengan sistem kekebalan yang lemah, masalah kesehatan jangka panjang, atau orang yang pernah menjalani transplantasi organ.
Penyimpanannya pun rumit, harus disimpan jauh di bwah titik beku lemari atau freezer biasa.
Contoh jenis vaksin ini, adalah vaksin untuk melindungi seseorang dari;
- Campak, gondongan, rubella (vaksin gabungan MMR)
- Rotavirus
- Smallpox
- Cacar air
- Demam kuning
* Vaksin yang tidak aktif
Vaksin yang tidak aktif menggunakan versi dan atau kuman yang dimatikan yang menyebabkan penyakit.
Vaksin yang tidak aktif biasanya tidak memberikan kekebalan (perlindungan) yang sekuat vaksin hidup.
Karenanya untuk vaksinasi jenis ini, seseorang memerlukan beberapa dosis dari waktu ke waktu (suntikan penguat), untuk mendapatkan kekebalan berkelanjutan terhadap penyakit.
Baca Juga: Memulai Menstruasi Lebih Awal Mudah Alami Depresi Saat Dewasa
Contoh vaksin ini adalah pada vaksin untuk melindungi seseorang dari;
- Hepatitis A
- Flu, termasuk Covid-19
- Polio
- Rabies.
* Vaksin subunit, rekombinan, polisakarida, dan konjugasi
Vaksin subunit, rekombinan, polisakarida, dan konjugasi menggunakan potongan kuman tertentu - seperti protein, gula, atau kapsidnya (selubung di sekitar kuman).
Source | : | WHO,Vaccines.gov |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar