Karena vaksin ini hanya menggunakan potongan kuman tertentu, mereka memberikan respons kekebalan yang sangat kuat, yang ditargetkan ke bagian-bagian penting kuman.
Mereka juga dapat digunakan pada hampir semua orang yang membutuhkannya, termasuk orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan masalah kesehatan jangka panjang.
Salah kekurangan vaksin ini, tidak bisa hanya mendapatkan sekali suntik untuk mendapatkan kekebalan yang diharapkan.
Contoh vaksin ini adalah pada vaksin untuk melindungi seseorang dari;
- Penyakit Hib (Haemophilus influenzae tipe b)
- Hepatitis B
- HPV (Human papillomavirus)
- Batuk rejan (bagian dari vaksin gabungan DTaP)
- Penyakit pneumokokus
- Penyakit meningokokus
- Herpes zoster.
* Vaksin Toxoid
Vaksin Toxoid menggunakan toksin (produk berbahaya) yang dibuat oleh kuman penyebab penyakit.
Mereka menciptakan kekebalan pada bagian kuman penyebab penyakit, bukan kuman itu sendiri.
Artinya, respons imun ditargetkan ke toksin, bukan seluruh kuman.
Seperti beberapa jenis vaksin lainnya, untuk vaksinasi ini butuh suntikan penguat untuk mendapatkan perlindungan berkelanjutan terhadap penyakit.
Contoh vaksin ini adalah pada vaksin untuk melindungi seseorang dari;
- Difteri
- Tetanus.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | WHO,Vaccines.gov |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar