GridHEALTH.id - Dalam sejarah kedokteran, vaksin sangat jarang dikembangkan di bawah lima tahun. Vaksin gondok yang dikembangkan pada tahun 1967 merupakan salah satu vaksinasi yang paling cepat diproduksi. Butuh empat tahun untuk membuatnya.
Dapat dikatakan bahwa tekanan untuk pembuatan vaksin Covid-19 yang bisa menangkal virus corona merupakan gerakan yang sangat cepat.
Jadi ketika, pada bulan Desember 2020, vaksin Covid-19 Pfizer / BioNTech disetujui untuk digunakan di Inggris, itu adalah bukti dari kemauan politik dan ilmiah yang besar untuk sebuah solusi.
Vaksin ini adalah yang tercepat dalam sejarah. Hanya diciptakan dalam waktu 10 bulan, dimana sedikitnya memakan waktu hingga 10 tahun. Dua vaksin lebih lanjut telah disetujui: Oxford / AstraZeneca dan Moderna.
Pendekatan jalur cepat ini hanya dimungkinkan oleh pendanaan ekstensif dan kepentingan kolektif (masing-masing telah diuji di lebih dari 20.000 orang sebelum disetujui). Akhirnya, tampak seperti ada cahaya di ujung terowongan.
Tetapi ketika dunia memasuki gelombang ketiga, dengan tingkat kematian harian mencapai titik tertinggi pada pertengahan Januari 2021 lalu, ada pertanyaan tentang seberapa efektif vaksin tersebut dalam mengurangi penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Tunda Kehamilan Dua Bulan Setelah Suntik Vaksin Covid-19, Saran Pakar
Baca Juga: Obat Diabetes Bantu Wanita yang Alami Keguguran Berulang Untuk Memiliki Bayi
Pada bulan Desember, wakil kepala petugas medis Inggris, Profesor Jonathan Van-Tam, menjelaskan bahwa orang harus terus sangat berhati-hati tentang penularan bahkan setelah mereka divaksinasi. "Kalimat ajaib adalah transmisi," katanya pada konferensi pers di Downing Street pada 27 Januari 2021.
Source | : | National Health Service UK,The Guardian,Public Health England |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar