Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa tingginya kematian tenaga medis dan kesehatan (Nakes) akibat Covid-19 di Indonesia adalah dampak dari mobilitas masyarakat.
Data ini didapatkan berdasarkan rangkuman oleh Tim Mitigasi IDI dari Perusahaan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesidia (Patelki), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Adapun dari total 647 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19 ini terdiri dari 289 dokter (16 guru besar), 27 dokter gigi (3 guru besar), 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, 15 tenaga laboratorium medik.
Sementara itu, dokter yang wafat tersebut terdiri dari 161 dokter umum (4 guru besar), dan 123 dokter spesialis (12 guru besar), serta 5 residen.
Secara keseluruhan, para tenaga kesehatan tersebut berasal dari 26 IDI wilayah provinsi dan 116 IDI cabang kota/kabupaten.
Akibat jumlah tersebut, Indonesia menjadi negara tertinggi di Asia dan 3 besar di seluruh dunia terkait kematian tenaga kesehatan.
Kini, duka para tenaga kesehatan semakin bertambah akibat adanya pemotongan insentif tenaga kesehatan.
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar