GridHEALTH.id - Hari ini adalah peringatan Hari Kanker Sedunia.
Peringatan hari kanker sedunia kali ini bisa dibilang menyedihkan dan berat bagi penyintas kanker.
Baca Juga: Ragam Manfaat Pil KB: Pemberdayaan Perempuan Hingga Cegah Kanker
Pasalnya penyintas kanker pun harus berjuang seperti oranglain untuk bisa lolos dari infeksi virus corona.
Walaupun kenyataannya imunitas penyintas kanker rendah, akibat penyakit dan pengobatan yang dijalani untuk mengatasi kanker yang menggerogoti dirinya.
Untuk diketahui, seperti dilansir dari laman RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, pengobatan kanker seperti; kemoterapi dan terapi radiasi atau radioterapi, dapat menyebabkan sumsum tulang penderita kanker berhenti memproduksi sel darah putih.
Padahal sel darah putih adalah ‘tentara’ yang melindungi tubuh terhadap infeksi dan penyakit tertentu.
Jadi karenanya penderita kanker mengalami penurunan daya tahan tubuh. Sehingga sangat rentan terinfeksi berbagai penyakit infeksi, tak terkecuali infeksi virus corona.
Jika pasien kanker sampai terpapar infeksi virus corona, daya tahan tubuhnya akan semakin lemah.
Akibatnya, penderita kanker yang terserang COVID-19 lebih berisiko terkena sejumlah komplikasi yang berbahaya:
* Pneumonia berat
Baca Juga: Pengobatan Kanker Usus Besar, Dimulai Pembedahan Hingga Kemoterapi
* ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) atau gagal napas
* Serangan jantung
* Gagal ginjal
* Kerusakan hati
* Infeksi berat atau sepsis
* Rhabdomyolisis.
Baca Juga: Divonis PCOS? Hindari Makanan Ini Agar Tak Jadi Kanker Ovarium
Karenanya, penyintas kanker dimasa pandemi Covid-19 ini dihadapkan dengan dilematis yang berat pada hidup dan kesehatannya.
Belum lagi, saat ini pasien kanker kesulitan untuk mendapatkan pengobatan, seperti kemoterapi, radioterapi, atau operasim akibat physical distancing dan di rumah saja.(*)
Baca Juga: Diet Nordik, Selain Bikin Langsing Juga Mengurangi Risiko Kanker
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | rsupsoeradji.id |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar