GridHEALTH.id - Sudah hampir dua minggu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melakukan penyelidikan asal -usul virus corona (Covid-19) di China.
Dimana baru-baru ini tim penyelidik WHO dikabarkan menemukan petunjuk penting saat berada di pasar Wuhan.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Peter Daszak, seorang ahli zoologi berbasis di New York yang juga ikut membantu wHO dalam penyelidikan ini.
Baca Juga: Di Tengah Kunjungan Timnya ke China, Bos WHO Umumkan Kabar Gembira Soal Covid-19
Daszak mengatakan temuan penting tersebut akan dirilis sebelum keberangkatannya pada 10 Februari 2021 mendatang.
“Ini adalah awal dari pemahaman yang benar-benar mendalam tentang apa yang terjadi sehingga kita bisa menghentikan yang berikutnya,” ujar Daszak dalam sebuah Zoom Meeting seperti dilansir dari Bloomberg (7/2/2021).
“Itulah maksud semua ini, untuk mencoba memahami mengapa hal-hal ini muncul sehingga kita tidak terus mengalami kehancuran ekonomi global dan kematian yang mengerikan sementara kita menunggu vaksn, ini bukan masa depan yang bisa dipertahankan,” katanya lagi.
Dalam proses penemuan petunjuk itu Daszak mengaku 14 tim peneliti dari WHO harus bekerja sama dengan para ahli di China.
Disana mereka mengunjungi tempat-tempat penting utama dan penelitian untuk mengungkap petunjuk yang ada.
Sebelum para peneliti terjun ke lokasi kejadian, memang banyak spekulasi muncul terkait asalusul virus corona.
Baca Juga: Akibat Merokok, Paru-Paru Dokter Tirta Serupa Orang 50 Tahun: 'Kena Covid-19 Auto Mokad'
Seperti soal penularan dari kelelawar ke manusia.
Ada juga spekulasi yang menyebut Covid-19 berasal dari kebocoran yang terjadi saat Institut Virologi Wuhan mempelajari virus korona yang dibawa kelelawar.
Namun setelah bertanya pada ilmuwan China beranama Shi Zhengli, WHO memilih untuk mentupi garis besar investigasi pada publik.
Baca Juga: Varian Virus Corona Makin Beragam, Apakah Gejala Covid-19 Tetap Sama?
Hal itu dilakukan agar menunjukkan keadilan kepada China sebagai tuan rumah, yang juga telah melakukan penelitian beberapa bulan terakhir.
Daszak mengatakan bahwa penelitian ini bersifat kolaboratif dan para ilmuwan dari China disebut telah banyak membantu dalam proses penelitiannya.
Selama meneliti, para ilmuwan dibagi dalam tiga kelompok yakni tim yang berfokus pada kemungkinan keterlibatan hewan, epidemologi atau penyebaran penyakit, dan temuan dari pengambilan sampel lingkungan.
Baca Juga: WHO Rekomendasikan Penggunaan Oximeter untuk Pasien Isolasi Mandiri di Rumah, Ini Cara Membacanya
Daszak mengakui bahwa para peneliti menemukan banyak petunjuk penting ketika menelusuri pasar Huanan, Wuhan yang merupakan tempat virus corona pertama merebak.
“Orang-orang pergi dengan tergesa-gesa dan meninggalkan peralatan, meninggalkan bukti tentang apa yang sedang terjadi, dan itulah yang kami lihat,” ujar Daszak.
Baca Juga: Hasil Sementara Penyelidikan Asal Muasal Virus Corona yang Dilakukan Ilmuan WHO di WIV China
Dari sampel yang diambil oleh para peneliti dari China, Daszak dan tim lainnya merasa sangat terbantu.
“Kami sekarang tahu apa yang saat itu tidak kami ketahui, bahwa untuk setiap kasus sakit, ada kasus lain yang tidak menunjukkan gejala atau sulit dibedakan dari pilek atau batuk. Maka tidak terduga bahwa akan ada kasus lain selain yang masuk ke rumah sakit,” katanya.
Pihak Daszak mengaku baru akan mengumumkan fakta-fakta penting kepada publik setelah penelitian selesai secara keseluruhan.
Baca Juga: Berani Lakukan Testing 12 Kali Lipat Standar WHO, Satgas Covid-19 Minta Daerah Belajar dari DKI
Sementara itu diketahui kasus Covid-19 di dunia masih terus bertambah setiap harinya.
Menurut data terbaru Worldometers, per tanggal 8 Februari 2021 kasus Covid-19 di dunia sudah mencapai angka 106,677,372 kasus.
Dimana 2,326,819 diantaranya dinyatakan telah meninggal dunia, 78,375,433 sembuh dan sisanya masih harus mendapatkan perawatan.(*)
Baca Juga: Beda Gejala Covid-19 Pada Anak dan Orang Dewasa, WHO: 'Orangtua Harus Waspada'
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Bloomberg.com,worldometers.info/coronavirus |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar