Supaya aksinya mulus, muridnya yang masih remaja tersebut oleh gurunya dibeli obat anti hamil.
Menurut pengakuan si remaja perempuan kelas 9 SMP ini, dirinya tak kuasa menahan ajakan gurunya untuk melakukan hubungan seks, karena diiming-imingi nilai bagus dan akan dibiayai sekolah hingga kuliah.
Selain melanggar hukum si guru bejat ini pun sebenarnya sudah menjerumuskan murid perempuanya itu.
Asal tahu saja, obat anti hamil yang selalu diberikan kepada muridnya itu adalah obat hormonal alias pil KB yang diberikan sejak dini, dalam penelitian pada usia 12-14 tahun, risikonya si remaja putri bisa terjerumus dalam lembah psikotropika.
Baca Juga: Tak Hanya Mencegah Kehamilan, Pil KB Membantu Mengatasi Anemia
Melansir journals.plos.org, dalam laporan ilmiah hasil penelitian di Swedia dengan judul "Hormonal contraception increases the risk of psychotropic drug use in adolescent girls but not in adults: A pharmacoepidemiological study on 800 000 Swedish women', didapat sebuah kesimpulan;
Penggunaan kontrasepsi hormonal di kalangan remja perempuan dikaitkan dengan penggunaan obat psikotropika, menunjukkan efek buruk kontrasepsi hormonal pada kesehatan psikologis pada populasi ini.
Baca Juga: Ikut Program Vaksinasi, Seorang Nakes Malah Disuntik 5 Dosis Vaksin Covid-19, Begini Kondisinya
Source | : | Tribunnews.com,Surya.co.id,journals.plos.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar