GridHEALTH.id - Obat anti hamil alias pil KB hormonal dikenal ampuh untuk mengendalikan terjadinya kehamilan.
Obat kehamilan ini yang digunakan oleh seorang oknum guru pria untuk 'meniduri' anak didiknya yang masih remaja.
Baca Juga: Ragam Manfaat Pil KB: Pemberdayaan Perempuan Hingga Cegah Kanker
Remaja putri tersebut tidak sekali dua kalu 'ditiduri' gurunya, dan tanpa paksaan.
Karenanya apa yang dilakukan oleh guru pria tak bermoal tersebut terhadap muridnya perempuannya seperti dilakukan suka sama suka.
Bayangkan saja, remaja putri tersebut sudah disetubuhi guru olahraganya sejak kelas 7 hingga kelas 9 SMP, hingga kemudian sang guru ditangkap oleh Polisi, setelah orangtua remaja putri melaporkannya.
Baca Juga: Lewat Konsumsi Pil KB, Wajah Jadi Lebih Cantik dan Mulus
Menurut pengakuan, remaja putri tersebut pertamakali digauli layaknya suami istri di sekolah. Tepatnya di ruang kepala sekolah, setelah sokolah bubar.
Sejak saat itu okunum guru SMP di Blitar, Jawa Timur ini, sering mengajak muridnya itu ke hotel untuk melakukan hal mesum.
Malah saat sekolah melakukan study tour ke Bali, Melansir Surya.co.id pad hari Minggu (7/2/2021), si guru bejat menggauli muridnya tersebut dipisahkan dari teman-temannya, supaya aksi bejatnya bisa leluasa dilakukannya.
Baca Juga: Betulkah Konsumsi Pil KB Membuat Gemuk ? Ini Faktanya
Supaya aksinya mulus, muridnya yang masih remaja tersebut oleh gurunya dibeli obat anti hamil.
Menurut pengakuan si remaja perempuan kelas 9 SMP ini, dirinya tak kuasa menahan ajakan gurunya untuk melakukan hubungan seks, karena diiming-imingi nilai bagus dan akan dibiayai sekolah hingga kuliah.
Selain melanggar hukum si guru bejat ini pun sebenarnya sudah menjerumuskan murid perempuanya itu.
Asal tahu saja, obat anti hamil yang selalu diberikan kepada muridnya itu adalah obat hormonal alias pil KB yang diberikan sejak dini, dalam penelitian pada usia 12-14 tahun, risikonya si remaja putri bisa terjerumus dalam lembah psikotropika.
Baca Juga: Tak Hanya Mencegah Kehamilan, Pil KB Membantu Mengatasi Anemia
Melansir journals.plos.org, dalam laporan ilmiah hasil penelitian di Swedia dengan judul "Hormonal contraception increases the risk of psychotropic drug use in adolescent girls but not in adults: A pharmacoepidemiological study on 800 000 Swedish women', didapat sebuah kesimpulan;
Penggunaan kontrasepsi hormonal di kalangan remja perempuan dikaitkan dengan penggunaan obat psikotropika, menunjukkan efek buruk kontrasepsi hormonal pada kesehatan psikologis pada populasi ini.
Baca Juga: Ikut Program Vaksinasi, Seorang Nakes Malah Disuntik 5 Dosis Vaksin Covid-19, Begini Kondisinya
Jadi sudah sepantasnya apa yang dilakukan oknum guru olahraga SMP di Blitar ini mendapat hukuman setimpal.
Melansir dari Tribunnews.com, oknum guru olahraga tersebut kini sudah ditahan oleh pihak kepolisian pada hari Kamis (4/2/2021)
Akibat perbuatannya tersebut, pelaku terancam hukuman selama 20 tahun pencara karena korban masih di bawah umur.(*)
Baca Juga: Prediksi Akhir Pandemi Covid-19 Versi Media, Masuk Akal dan Optimis Bisa Dicapai
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Tribunnews.com,Surya.co.id,journals.plos.org |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar