"Tidak ada batasan etis untuk mengejar kekuasaan di Beijing," tulisnya di Wall Street Journal.
Tapi China menyebut artikel itu bohong dan tidak benar.
Dilansir dari BBC pada Senin (8/2/2021), sebuah makalah 2019 dari dua akademisi AS mengatakan bahwa militer China "secara aktif mengeksplorasi" teknik-teknik seperti pengeditan gen, kerangka luar, dan kolaborasi manusia-mesin.
Pada 2018, ilmuwan China He Jiankui membuat pengumuman yang menakjubkan.
Baca Juga: 14 Hari Demam Tinggi Tak Kunjung Sembuh, Ari Lasso Harus Dilarikan ke Rumah Sakit Karena Covid-19
Di mana ia telah berhasil mengubah DNA dalam embrio gadis kembar untuk mencegah mereka tertular HIV.
Perkembangan itu menimbulkan kemarahan.
Sebab pengeditan gen semacam itu dilarang di sebagian besar negara, termasuk di China.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar