GridHEALTH.id - Presiden Rusia Vladimir Putin, Pada 2017, pernah memperingatkan manusia akan segera menciptakan sesuatu yang "lebih buruk dari bom nuklir".
Yang dimaksdu Putin adalah, "Orang mungkin membayangkan bahwa seseorang dapat menciptakan manusia dengan beberapa karakteristik tertentu."
Baca Juga: Divonis PCOS? Hindari Makanan Ini Agar Tak Jadi Kanker Ovarium
Manuai rekayasa tersebut bisa jadi seorang ahli matematika jenius, musisi atau tentara yang brilian.
"Di mana dia dapat bertarung tanpa rasa takut, tanpa penyesalan, dan tanpa rasa sakit," terang Putin.
Medio 2020, mantan Direktur Intelijen Nasional (DNI) AS, John Ratcliffe mengatakan, "China telah melakukan pengujian manusia pada anggota Tentara Pembebasan Rakyat (PLA,) dengan harapan mengembangkan tentara dengan kemampuan yang ditingkatkan secara biologis."
Baca Juga: Penelitian: Wanita yang Hamil di Usia Ini Berpeluang Besar Lahirkan Anak Cerdas
"Tidak ada batasan etis untuk mengejar kekuasaan di Beijing," tulisnya di Wall Street Journal.
Tapi China menyebut artikel itu bohong dan tidak benar.
Dilansir dari BBC pada Senin (8/2/2021), sebuah makalah 2019 dari dua akademisi AS mengatakan bahwa militer China "secara aktif mengeksplorasi" teknik-teknik seperti pengeditan gen, kerangka luar, dan kolaborasi manusia-mesin.
Pada 2018, ilmuwan China He Jiankui membuat pengumuman yang menakjubkan.
Baca Juga: 14 Hari Demam Tinggi Tak Kunjung Sembuh, Ari Lasso Harus Dilarikan ke Rumah Sakit Karena Covid-19
Di mana ia telah berhasil mengubah DNA dalam embrio gadis kembar untuk mencegah mereka tertular HIV.
Perkembangan itu menimbulkan kemarahan.
Sebab pengeditan gen semacam itu dilarang di sebagian besar negara, termasuk di China.
Baca Juga: Dengan Obat Anti Hamil Seorang Guru Leluasa Lakukan Seks Bebas dengan Murid Remajanya Selama 3 tahun
Christophe Galichet, seorang ilmuwan peneliti senior di Francis Crick Institute di London, menyebut pengeditan bagus untuk militer. Tapi ada batasan.
Sebab, hal itu tidak lumrah, dan mungkin tidak masuk akal pada banyak orang.
"Jika Anda mengambil sebuah gen, Anda bisa memiliki individu dengan otot yang lebih besar atau mampu bernapas di ketinggian."
"Tapi mungkin lebih jauh individu tersebut akan mengembangkan kanker."
Selain itu ilmu rekayasa genetika pada manusia masih sulit untuk mengisolasi beberapa sifat - banyak gen, misalnya yang terlibat dalam tinggi badan.
Mengenai hal tersebut, pemerintah China sendiri hingga saat ini belum berterus terang.
China masih dalam taraf membantah dugaan hal tersebut.(*)
Baca Juga: Ikut Program Vaksinasi, Seorang Nakes Malah Disuntik 5 Dosis Vaksin Covid-19, Begini Kondisinya
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar