GridHEALTH.id - Seperti kita ketahui, trim ilmuan WHO terbang ke China untuk pemalukan penyelidikan terkait asal muasal virus corona, penyebab Covid-19.
Walau sempat mendapat halangan untuk masuk dan bekerja dari pemerintah China, akhirnya tim ilmuan bisa bekerja malah sampai mengunjungi laboratorium di Wuhan yang banyak dituding sebagai asal muasal virus yang kini menjadi pandemi global.
Baca Juga: Ada Petunjuk Penting Soal Covid-19 di Pasar Wuhan, WHO Akan Segera Umumkan Hasilnya
Tim ilmuan WHO tersebut terdiri dari 10 orang ilmuan dari berbagai negara.
Dua minggu sudah 10 orang ilmuan WHO tersebut bekerja di China.
Hasilnya, diberitakan mereka gagal.
Hal itu diungkap salah satu tim ilmuan, Peter Ben Embarek.
Menurutnya misi WHO ke China untuk mengungkap asal-usul virus corona baru gagal.
Mereka malah menyatakan jika teori konspirasi tentang virus corona berasal dari kebocoran laboratorium Wuhan itu kemungkinan besar tidak benar.
Baca Juga: Pembunuhan Bayi Sadis Berencana, Dipaksa Minum Campuran Minyak Rambut, Asam Jawa dan Gula Merah
Ben Embarek membantah teori kebocoran virus corona dari laboratorium virologi di Wuhan yang menyebabkan pandemi.
"Hipotesis insiden laboratorium sangat tidak mungkin," tegas dia.
Dan, "Tidak ada dalam hipotesis yang akan kami sarankan untuk penelitian di masa mendatang," imbuhnya dalam konferensi pers di Wuhan, Selasa (9/2/2021), seperti dikutip Channel News Asia.
Lebih lanjut tim WHO yakin bahwa Covid-19 kemungkinan besar berasal dari kelelawar yang menular ke manusia melalui mamalia lain.
Melansir Al Jazeera, Selasa (9/2/2021), Liang Wannian, seorang ahli di Komisi Kesehatan Nasional China, kepada wartawan di pusat kota Wuhan mengatakan, tim gabungan dari 34 ahli China dan WHO yakin virus itu berasal dari hewan, "tetapi inang reservoir masih harus diidentifikasi".
Ben Embarek pun mengungkapkan, tidak ada kelelawar di daerah Wuhan. Sehingga mengurangi kemungkinan penularan langsung dari hewan ini.
Itu "kemungkinan besar" berasal dari spesies perantara, katanya.
Apa yang disampaikan i,muan WHO ini tentu membawa angin segar bagi China, yang juga membanta tudingan banyak orang prihal kebocoran laboratorium di Wuhan.
Baca Juga: Tenang, Pemerintah Bakal Beri Dana Posko Penanganan Covid-19 di RT/RW selama PPKM Mikro
Liang Wannian pun mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan virus itu menyebar di kota itu (Wuhan) sebelum kasus resmi pertama tercatat pada Desember 2019.
Bahkan Ling menambahakan jika virus itu mungkin telah beredar di wilayah lain sebelum diidentifikasi di China.
Analisis catatan penyakit pernapasan yang dilaporkan di rumah sakit di Wuhan dan provinsi Hubei sekitarnya menunjukkan "tidak ada peredaran SARS-COV-2 substansial yang tidak dikenal di Wuhan selama paruh akhir 2019," tambahnya.
Ben Embarak , yang berbasis di kantor WHO di Beijing selama dua tahun sejak 2009, mendukung pernyataan tersebut, dengan mengatakan tidak ada bukti "wabah besar di Wuhan" sebelum itu.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Channel News Asia,Al Jazeera |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar