"Sehingga secara pembiayaan pun lebih menguntungkan dan tidak menguras devisa negara, karena ini diproduksi dalam negeri," ujarnya.
Diketahui, Vaksin Nusantara telah dikembangkan sejak Desember dan selesai uji klinis fase I pada akhir Januari 2021.
Saat ini, pengembangan vaksin ini telah memasuki tahapan uji klinis fase II yang sudah berjalan mulai Februari 2021.
Vaksin Nusantara ditarget rampung dalam setahun dan diperkirakan akan dipasarkan di harga 10 USD atau sekitar di bawah Rp 200 ribu.
Sebelumnya, Mantan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan Andi, menuturkan, Terawan Agus Putranto menginisiasi pengembangan Vaksin Nusantara karena bentuk ketaatan pada perintah Presiden Jokowi.
"Maka Pak Terawan bergegas membentuk tim. Hanya satu bulan setelah diperintah secara lisan oleh Presiden Jokowi sudah dimulai pengembangan Vaksin Nusantara. Itu bentuk kepatuhan dan ketaatan beliau pada instruksi Jokowi," kata Andi, dikutip dari Kompas.com. (*)
View this post on Instagram
#hadapicorona
Source | : | Kompas.com,Kompas TV,immunology.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Komentar