GridHEALTH.id - Para ilmuwan Israel dikabarkan berhasil menciptakan obat Covid-19 yang efektif untuk melawan virus corona.
Hal itu dibuktikan dari hasil awal uji coba yang dilakukan di rumah sakit Tel alviv.
Dilansir dari Times of India, pengujian tersebut menunjukan bahwa 29 dari 30 pasien yang diberi obat Covid-19 tersebut bisa pulih lebih cepat.
Temuan ini membuat para ilmuwan israel yakin obat Covid-19 temuaannya dapat membantu menekan laju pandemi yang tengah terjadi.
Salah satu ilmuwan Israel bernama Profesor Arber mengatakan awalnya obat tersebut diciptakan untuk mengobati kanker.
Namun setelah diberikan pada pasien Covid-19, hasilnya cukup positif.
Dimana pasien Covid-19 itu bisa sembuh dalam waktu 4 hari saja setelah diberikan obat.
Hanya satu pasien yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Alhasil obat Covid-19 ini kemudian didorong untuk dilakukan penelitian dan pengujian lebih lanjut.
Obat eksperimental itu diciptakan kurang dari setahun yang lalu, dan didorong ke dalam penelitian dan pengujian.
Menurut Arber penemuan obat baru semacam itu dapat menurunkan beban komunitas medis, dengan atau tanpa pandemi hilang.
Baca Juga: Asap Batok Kelapa jadi Obat Covid-19, Benarkah Ampuh Bunuh Virus Corona?
"Bahkan jika vaksin melakukan tugasnya dengan baik, dan bahkan jika tidak ada mutasi baru, dengan satu atau lain cara, virus corona akan tetap bersama kita. Itulah mengapa kami mengembangkan obat khusus ini: EXO-CD24. Ini belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya
Para ilmuwan menjelaskan, bahwa obat yang disebut EXO-CD24 memiliki kemanjuran 96%, sebagaimana dibuktikan oleh studi awal.
Hingga saat ini, memang belum ada obat penawar virus corona yang berhasil dibuat secara global.
Obat pengobatan yang digunakan saat ini, seperti Tocilizab, Favipiravir, Remdesivir semuanya telah digunakan kembali dan memiliki risiko efek samping.
Baca Juga: Ilmuwan Turki Buktikan Ribavirin Efektif Dalam Pengobatan Covid-19
Yang membuat obat ini menarik adalah harganya yang ekonomis dan penggunaannya yang mudah.
Menurut ilmuwan Israel yang saat ini terlibat dalam studi pengobatan, obat EXO-CD24 harus diberikan 5 hari berturut-turut.
Menurut penelitian, obat tersebut menggunakan 'eksosom', yang bekerja sebagai pembawa untuk mengangkut protein penting, CD24, yang membantu mengatur fungsi kekebalan ke paru-paru.
Baca Juga: Ilmuwan Turki Buktikan Ribavirin Efektif Dalam Pengobatan Covid-19
Respons kekebalan yang lebih tinggi dan fungsi vital akan membantu menghindari virus dan mempercepat jadwal pemulihan.
Hasil terobosan yang dibuktikan dalam studi klinis tidak hanya dielu-elukan sebagai terobosan medis yang besar, tetapi para ilmuwan juga telah mengajukan permohonan untuk memperluas uji coba.
Ilmuwan Israel sekarang mengandalkan uji coba manusia lebih lanjut dan penelitian ekstensif untuk mempelajari seberapa baik obat tersebut.
Baca Juga: Curiga Permainan Harga Jual Obat Covid-19, Luhut; 'Saya Minta Pak Menkes Cek'
Yang awalnya dikembangkan untuk melawan kanker ovarium, kini dapat bekerja pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
Para ilmuwan juga merencanakan ujicoba pada ratusan pasien, dengan hasil yang akan dibandingkan dengan plasebo dan obat Covid-19 lain yang saat ini digunakan.
Diketahui jika ditilik dari sisi medis, suatu produk dapat dikatakan menjadi obat jika telah melewati beberapa tahapan uji coba.
Dimulai dari mengindentifikasi zat aktif yang terkandung, menemukan cara kerjanya, melakukan uji praklinis sampai uji klinis.
Menurut Mayo Clinic, untuk menilai efektivitas dan keamanan produk, perlu dilakukan uji praklinis, yaitu uji coba pada hewan dan uji klinis, yakni tahap akhir yang dilakukan kepada pasien manusia.
Serta waktu yang dibutuhkan pun tidak sebentar.
Maka tak heran jika para ilmuwan Israel mendorong penelitian lebih lanjut temuan obat Covid-19 tersebut.(*)
Baca Juga: Usai Dipolisikan Cyber Indonesia dan Dipanggil Anji Bersungguh Hati Akan Membayar Kesalahannya
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar