GridHEALTH.id - Demi mencegah kehamilan banyak wanita memilih pil KB sebagai alat kontasepsinya.
Dikutip dari WebMD, pil KB mengandung versi sintetis dua hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh wanita yaitu estrogen dan progestin.
Kedua hormon ini mengatur siklus menstruasi wanita, dan tingkat naik-turunnya hormon ini memainkan peran penting dalam kehamilan.
Baca Juga: Ragam Manfaat Pil KB: Pemberdayaan Perempuan Hingga Cegah Kanker
Akan tetapi sama seperti obat lainnya, pil KB juga memiliki efek samping yang bisa saja dialami wanita ketika memiliki kondisi tertentu.
Efek samping ini umumnya terjadi ketika pertama kali meminum pil KB.
Adapun efek samping yang terjadi bisa berupa timbulnya bercak atau flek, perubahan pola haid, mual, pusing, rasa nyeri atau tegang pada payudara, sampai perubahan suasana hati.
Meski begitu, wanita tetap disarankan untuk terus melanjutkan penggunaan pil KB secara teratur walaupun terdapat efek samping .
Menurut dr Bambang Triono Cahyadi, SpOG, MKes dari RS Panti Rapih dan RSUD Nyi Ageng Serang efek samping umumnya terjadi di awal penggunaan pil KB saja.
"Pada beberapa wanita, awal penggunaan pil KB akan menimbulkan flek atau bercak di luar siklus haid,"ungkap Bambangseperti dilansir dari Kompas.com.
"Tapi biasanya keluhan tersebut akan hilang setelah tiga bulan penggunaan," tambahnya.
Baca Juga: Lewat Konsumsi Pil KB, Wajah Jadi Lebih Cantik dan Mulus
Pada prinsipnya, munculnya keluhan ketika menggunakan pil KB sebetulnya tidak perlu dikhawatirkan kecuali tidak kunjung membaik setelah beberapa bulan awal penggunaan.
Bambang mengatakan hal yang justru perlu dikhawatirkan adalah jika lupa atau melewatkan minum pil KB lebih dari dua hari karena berpotensi terjadi kehamilan.
Lebih lanjut, bagi wanita yang mengalami beberapa efek samping pil KB tersebut sebenarnya ada cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Diketahui merasakan efek samping tertentu akibat penggunaan pil KB tentunya akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Baca Juga: Betulkah Konsumsi Pil KB Membuat Gemuk ? Ini Faktanya
Jika merasa mulai mengalami mual dan pusing di awal penggunaan pil KB, wanita disarankan untuk mengubah jam minumnya menjadi sebelum tidur untuk terhindar dari efek samping tersebut.
Namun, jika merasakan efek samping disertai gejala berat, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter atau bidan terdekat.
"Jika keluhan tidak membaik, jika lebih dari tiga bulan flek tidak berhenti atau terjadi pendarahan yang melebihi menstruasi, sebaiknya konsultasi dengan dokter," ujar Bambang.
Baca Juga: Tak Hanya Mencegah Kehamilan, Pil KB Membantu Mengatasi Anemia
Untuk metode kontrasepsi sendiri, ada banyak pilihan yang bisa kita pilih dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi kesehatan, serta pola kebiasaan.
Contoh andalan kontrasepsi yang memiliki beberapa jenis pil KB yang bisa dijadikan alternatif.
Misalnya, pil KB Andalan FE yang disarankan untuk wanita dengan riwayat anemia akrena mengandung zat besi dalam pil placebonya.
Sementara pil KB Andalan Laktasi yang mengandung hormon tunggal progresteron lebih cocok untuk ibu menyusui yang ingin mencegah kehamilan dan ingin produktivitas ASI terjaga.(*)
Baca Juga: Lewat Konsumsi Pil KB, Wajah Jadi Lebih Cantik dan Mulus
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,WebMD |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar