GridHEALTH.id - Belakangan vaksin gotong royong ramai diperbincangkan publik karena termasuk vaksin yang bakal digunakan pemerintah untuk program vaksinasi virus corona (Covid-19).
Terlebih belum banyak informasi vaksin seperti apa vaksin gotong royong yang tengah diwacanakan tersebut.
Baca Juga: Seorang Wartawan Matanya Bengkak Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Risiko Medis atau Kelalaian Medis?
Maka tak heran jika banyak masyarakat yang kini mempertanyakan soal vaksin gotong royong ini.
Melihat hal itu, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Sanny Iskandar akhirnya memberi penjelasan mengenai perbedaan program vaksinasi gotong royong.
Menurut Sanny, vaksin gotong royong memang memiliki perbedaan dengan vaksin gratis dari pemerintah.
Dimana perbedaan tersebut terletak di jenis vaksin yang digunakan.
Hal itu disampaikan Sanny dalam tayangan di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (27/2/2021).
"Jenis vaksin yang digunakan oleh kalangan usaha yang diinisiasi oleh Kadin itu berbeda dengan vaksin gratis yang digunakan pemerintah, dalam hal ini (vaksin buatan) Sinovac," papar Sanny.
"Jadi nanti dalam program mandiri vaksin yang akan digunakan bisa Sinopharm atau Moderna, dan lain sebagainya," lanjut dia.
Baca Juga: Ragam Vaksin Mulai Bermunculan, Persaingan Penyuntikan Mandiri Dimulai
Sanny menjelaskan tujuan program vaksinasi gotong royong dilakukan seiring dengan vaksinasi gratis.
"Ini tujuannya agar tidak terjadi kebocoran penggunaan vaksin program pemerintah untuk kemudian vaksinasi yang mandiri," terangnya.
"Tujuannya seperti itu, pemerintah sudah mengantisipasi," kata Sanny.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, WHO Tetapkan 5 Gejala Covid-19 Ini Bisa Buat Pasien Mengalami Keparahan
Program vaksinasi ini dicanangkan agar membantu mempercepat target pemerintah yang membidik kekebalan komunitas (herd immunity).
"Kita harapkan memang tujuannya tercapai dari program vaksinasi mandiri ini, yaitu adalah dalam rangka mempercepat program vaksinasi nasional," ungkap dia.
"Sehingga kekebalan komunitas secara keseluruhan bisa segera tercapai," papar Sanny.
"Diharapkan program vaksinasi ini betul-betul tidak mengganggu program pemerintah. Jadi berjalan beriringan dengan program vaksinasi pemerintah," tambah dia.
Baca Juga: Kenapa Kita Harus Divaksin? Ini Alasan Sederhana dan Logisnya
Alur pendaftaran vaksinasi gotong royong dilakukan dengan penerima vaksin harus terlebih dahulu mengisi formulir penapisan secara jujur.
Sanny menyinggung ada faktor lain yang secara prinsipil harus dipenuhi perusahaan pemberi vaksin.
"Misalkan program vaksinasi ini ditujukan kepada karyawan, keluarga karyawan, juga pihak-pihak individu terkait. Bisa kalangan masyarakat yang ada di sekitar perusahaan dan sebagainya, tergantung inisiasi perusahaan," kata Sanny.
Selain itu, pendanaan akan ditanggung badan usaha yang mengajukan.
Perusahaan juga diwajibkan melapor kepada Kementerian Kesehatan terkait jumlah peserta penerima vaksin.
"Satu hal lagi mengenai impor dan pendistribusiannya itu dilakukan oleh Kementerian BUMN dan juga PT Biofarma Persero," tambah Sanny.
Sementara itu, diketahui program vaksinasi ini penting dilakukan pemerintah untuk menekan laju pandemi Covid-19 yang semakin meluas di tanah air.
Baca Juga: Cukup Sekali Suntik Untuk Cegah Covid-19, Keampuhan Vaksin Ini Diakui FDA
Diketahui vaksinasi sendiri merupakan proses pemberian vaksin dengan cara disuntik atau diteteskan pada mulut guna memicu produksi antibodi untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit infeksi.
Sementara vaksin sendiri adalah produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Menurut NHS pemberian vaksin ini bertujuan guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh untuk mencegah diri dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Tribunwow.com,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar