GridHEALTH.id - Pemerintah belakangan memberi keringanan perihal aturan pemberian vaksin virus corona (Covid-19).
Dimana kali ini orang dengan komorbid (penyakit penyerta) diperbolehkan mengikuti program vaksinasi.
Salah satu komorbid yang diperbolehkan diketahui adalah penyandang diabetes.
Disebutkan penyandang diabetes perlu mendapatakan vaksin Covid-19 untuk mengantisipasi berbagai macam infeksi yang dapat memperparah kondisi penyakit diabetesnya.
Baca Juga: Merokok Ternyata Dapat Menyebabkan Diabetes Tipe 2, Hasil Studi
Karenanya menurut menurut Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Metabolik Endokrin dari RS Cipto Mangunkusumo, penyandang diabetes perlu mendapatkan vaksin Covid-19.
“Vaksin dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas pasien Diabetes Melitus dengan Covid-19,” kata Yunir dalam siaran pers.
Namun dokter yang juga Sekjen Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) itu mengakui tidak semua penyandang diabetes boleh divaksinasi.
Hanya penyandang diabetes seperti ini yang diperbolehkan.
Para dokter Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) merekomendasikan penyandang diabetes yang dapat menerima vaksin Covid-19 adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 terkontrol dan HbA1c <7,5%.
Bukan hanya itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan pasien diabetes sebelum menerima vaksin Covid-19.
Salah satunya, mengetahui apakah diabetes yang diderita dalam kondisi akut atau terkontrol dengan obat-obatan.
Baca Juga: Cuma Rutin Makan Talas Ungu, Jangan Kaget Khasiatnya Ternyata Bisa Cegah 5 Penyakit Mematikan Ini
Dr. Em Yunir mengatakan, dalam pendaftaran vaksin biasanya sudah ada rekam medis secara otomatis.
Sehingga jika penyandang diabetes akan vaksin di Puskesmas atau rumah sakit, akan dicek lagi gula darahnya.
“Kalau gula darah tinggi, 300-400 mg/dl biasanya vaksin akan ditunda. Tetapi jika gula darah terkontrol, misalnya 150-200 mg/dl dan itu diupayakan dengan obat-obatan pengendali gula darah, bisa mendapatkan vaksin Covid-19," jelasnya.
"Selain itu apabila ada gejala lain seperti demam atau diare, penyandang diabetes juga tidak boleh mendapatkan vaksin,” lanjut dr. Em Yunir.
Baca Juga: Inovasi Baru 2-in-1 insulin Co-Formulation Bantu Penyandang Diabetes Kelola Gula Darah
Kondisi gula darah sangat memengaruhi sistem imun, karena itu dr. Em Yunir mengingatkan pentingnya memerhatikan kondisi gula darah sebelum divaksin.
Semakin baik hasil gula darahnya, maka respons imun penyandang diabetes akan lebih baik, dibandingkan diabetesi yang gula darahnya tidak terkontrol.
“Kontrol Diabetes Melitus yang buruk, di mana kadar gula darah tidak terkontrol atau penggunaan insulin dalam jangka waktu lama, dapat mempengaruhi penurunan sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi,” pungkasnya.
Baca Juga: Jangan Abaikan Tanda-tanda Gula Darah Tinggi Ini, Jika Dibiarkan Risikonya Bisa Terkena Diabetes
Sementara itu, program vaksinasi ini memang penting dilakukan untuk menekan laju pandemi Covid-19 yang semakin meluas di tanah air.
Diketahui vaksinasi sendiri merupakan proses pemberian vaksin dengan cara disuntik atau diteteskan pada mulut guna memicu produksi antibodi untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit infeksi.
Sementara vaksin sendiri adalah produk biologi berasal dari virus, bakteri atau dari kombinasi antara keduanya yang dilemahkan.
Menurut NHS pemberian vaksin ini bertujuan guna merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh untuk mencegah diri dari infeksi penyakit tertentu seperti Covid-19.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Tribunwow.com,NHS |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar