Diketahui hasil negatif palsu terjadi karena alat diagnosis tidak bisa selalu akurat 100 %, termasuk swab pcr.
Jika tes dilakukan di awal-awal masa infeksi, ada kemungkinan jumlah virus dalam sampel masih terlalu rendah untuk dideteksi.
Baca Juga: Sempat Positif Covid-19 dan Sesak Napas, Begini Kondisi Rina Gunawan Sebelum Meninggal
Satu studi yang dipublikasi di jurnal Annals of Internal Medicine menyebut pemeriksaan PCR dengan hasil negatif yang dilakukan di hari ke tiga dan lima setelah infeksi tidak bisa dijadikan patokan.
"Studi yang sama juga menemukan bahwa tingkat terjadinya negatif palsu akan relatif rendah pada sekitar hari kedelapan setelah infeksi," tulis New Jersey Covid-19 Information Hub.(*)
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,times of india |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar