Dilansir dari annurhospital.com, Hipospodia terjadi ketika penyatuan di garis tengah lipatan uretra tidak lengkap sehingga meatus uretra terbuka pada sisi ventral penis.
Penyebab kelainan ini adalah maskulinisasi inkomplit dari genitalia karena involusi yang prematur dari sel interstisial testis selain itu etiologi dari penyakit ini dapat dihubungkan dengan faktor genetik, lingkungan, dan hormonal.
Hypospadias, dalam banyak kasus, terlihat jelas saat lahir dan didiagnosa pada pemeriksaan fisik. Pada beberapa kasus ringan mungkin dapat terlewati.
Baca Juga: Simpel dan Mudah Dilakukan, Ini Manfaat Yoga untuk Penderita Diabetes
Gejala lain termasuk kencing tidak normal dan harus dalam posisi duduk untuk buang air kecil.
Bila dibiarkan tanpa pengobatan, Hypospadias dapat menyebabkan kesulitan dengan pelatihan penggunaan toilet, dan masalah dengan hubungan seksual pada saat dewasa.
Komplikasi yang dapat terjadi striktur uretra (terutama pada sambungan meatus uretra yang sebenarnya dengan uretra yang baru dibuat) atau fisula, infertilitas, serta gangguan psikososial.
- Pseudohermatroditisme (keadaan yang ditandai dengan alat-alat kelamin dalam 1 jenis kelamin tetapi dengan satu beberapa ciri sexsual tertentu)
- Psikis (malu) karena perubahan posisi BAK.
- Kesukaran saat berhubungan sexsual, bila tidak segera dioperasi saat dewasa.
Baca Juga: Perawatan Pasca Melahirkan: 6 Zat Gizi yang Wajib Dipenuhi Ibu Agar Bisa Menyusui Dengan Lancar
Source | : | Kompas.com,Annurhospital.com |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar