GridHEALTH.id - Faktanya sunat memang memiliki manfaat untuk kesehatan kaum pria.
Dikutip dari WebMD, sunat bermanfaat untuk meminimalisir risiko infeksi saluran kemih, mencegah balanitis (radang kelenjar), balanoposthitis (radang kelenjar dan kulup), phimosis (ketidakmampuan untuk menarik kembali kulup) dan paraphimosis (ketidakmampuan untuk mengembalikan kulup ke lokasi aslinya).
Selain itu, sunat juga dapat memberi perlindungan terhadap kanker penis dan pengurangan risiko kanker serviks pada pasangan seks wanita.
Baca Juga: Pro Kontra Sunat pada Bayi, Putra Citra Kirana Usia 5 Bulan Baru Saja Disunat
Berbicara tentang sunat, memang telah banyak pilihan metode yang bisa digunakan.
Namun salah satu metode yang saat ini tengah digandrungi adalah metode sunat laser.
Sunat laser ini memang dikenal lebih nyaman dan aman karena minim pendarahan.
Meski begitu ternyata sunat laser juga memiliki risiko yang tidak bisa dianggap sepele.
Dimana risiko tersebut diantaranya adalah membuat alat kelamin anak terbakar.
Hal itu diungkapkan Dokter Spesialis Urologi Dr Arry Rodjani, SpU(K) saat diskusi media secara virtual bertajuk Pentingnya Edukasi dan Sosialisasi Bahaya Sunat Laser, Rabu (3/3/2021).
Menurutnya teknik sunat laser yang ada selama ini di masyarakat sebenarnya bukanlah kategori sunat laser sesungguhnya.
Hal ini dikarenakan alat yang dipakai mengeluarkan panas bukan cahaya.
“Pada dasarnya laser medis adalah alat yang menyimpan energi dari berbagai bentuk baik elektrik, kimia maupun optikal yang dikeluarkan dalam bentuk energi cahaya, jadi bukannya panas tapi merupakan cahaya yang bisa memotong jaringan dengan kedalaman yang beragam,” ungkap Arry.
Baca Juga: Terbukti, Pria yang Disunat Bisa Bikin Puas Pasangannya di Ranjang
Arry menjelaskan, bahwa teknik sunat laser yang biasa dikenal masyarakat menggunakan alat (electric cauter) yang menghasilkan energi panas dari energi listrik yang dihantarkan pada alat tersebut.
Perlu diketahui, electric cauter ini berupa lempengan logam yang dipanaskan.
Jika dialiri dengan listrik, ujung logam akan menjadi panas dan berwarna merah, sehingga dapat digunakan untuk memotong kulup penis.
“Alat ini kalau dinyalakan menggunakan listrik, ujung logamnya akan membara lalu (kulup penis) dijepit kemudian dipotong,” sebutnya.
Baca Juga: Lagi-Lagi, Warga Tuduh Sejumlah Ketua RT di Depok Sunat Bantuan Sosial dari Pemerintah
Menurut Arry, teknik sunat laser akan mengakibatkan rusaknya jaringan akibat energi panas yang beresiko menimbulkan luka bakar, terlebih jika logam panas dari electric cauter mengenai glens penis atau kepala penis.
Akibatnya, kepala penis jadi menghitam akibat luka bakar dan teramputasi.
“Jika sudah terjadi seperti ini (penis menghitam akibat luka bakar), datang ke dokter ahli bedah rekonstruksi di seluruh dunia pun tidak bisa diperbaiki,” ucapnya.
Baca Juga: Lagi-Lagi, Warga Tuduh Sejumlah Ketua RT di Depok Sunat Bantuan Sosial dari Pemerintah
Menurut Arry, sebelum anak di sunat, perlu diperhatikan indikasi dan kontra indikasinya, kemudian persiapkan peralatan sunat yang steril dan dilakukan oleh tenaga kesehatan atau dokter ahli dengan teknik standar untuk menghindari komplikasi, sekali pun ada pendarahan.
“Jadi pasien lebih baik datang ke dokter jika ada komplikasi pendarahan, dan bisa kita jahit untuk menghentikannya, tapi kalau komplikasinya berat seperti glens penis sampai gosong atau hangus, dokter juga nggak bisa lakukan apa-apa,” ucapnya.(*)
Baca Juga: Demi Alasan Kesehatan, Ruben Onsu Akhirnya Ajak Betrand Peto Sunat di Usia 14 Tahun
View this post on Instagram
#berantasstunting
#hadapicorona
#BijakGGL
Source | : | WebMD,Warta Kota |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Anjar Saputra |
Komentar