Ini menunjukkan bahwa virus mutan N439K memiliki hubungan yang lebih kuat dengan ACE2 manusia.
Pengikatan yang lebih kuat bisa jadi karena penggantian asparagin dengan lisin membentuk jembatan garam baru di kompleks dengan ACE2 manusia, yang dapat meningkatkan interaksi elektrostatis.
Mengenai hal ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta masyarakat untuk mewaspadai adanya mutasi virus corona N439K.
Ketua Umum IDI Daeng M Faqih mengatakan, varian virus corona N439K sudah ditemukan di 30 negara dan lebih "pintar" dari virus corona yang ada sebelumnya.
"Varian N439K ini yang sudah lebih di 30 negara ternyata lebih smart dari varian sebelumnya karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi," ujar Daeng dalam keterangan tertulis, Rabu (10/3/2021), dilansir dari Kompas.com (15 Maret 2021).
Lebih mengejutkan mengenai Varian N439K, Kemenkes memastikan varian virus corona N439K sudah terdeteksi di Indonesia sejak November 2020.
"Sejak akhir November sudah dilaporkan ada N439K karena semua mutasi harus dilaporkan ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID)," kata Siti Nadia Tarmizi yang juga Jubir Vaksinasi Kemenkes, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (13/3/2021). Namun, Nadia belum dapat memastikan jumlah kasus mutasi virus corona N439K di Indonesia. Ia menyebutkan, mutasi virus corona N439K masih dalam tahap kajian di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).(*)
Baca Juga: Ternyata Sunat Laser Bisa Bikin Alat Kelamin Anak Terbakar, Ini Imbauan Dokter
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL
Source | : | Kompas.com,biorxiv.org,News Medical Life Sciences |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar