Hal ini sesuai dengan sejarah lahirnya hari TB sedunia yang diperingati setiap 24 Maret.
Asal muasal lahirnya peringatan hari TB sedunia ini, melansir Yayasan KNCV Indonesia (6 Maret 2020), pada artikel 'Sejarah Hari TBC Sedunia', disebutkan hari TB sedunia ini lahir pada 24 Maret 1882,
Saat itu, seorang ilmuwan bernama Dr. Robert Koch mengumumkan penemuan bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis di University of Berlin's Institute of Hygiene.
Bakteri ini yang kemudian kita tahu sebagai penyebab penyakit tuberkulosis.
Penemuan Koch ini dilatarbelakangi dengan kondisi dimana tuberkulosis tengah menyerang hampir di sebagian besar Eropa dan Amerika.
Penemuan Koch tersebut menjadi langkah besar dalam membuktikan bahwa tuberkulosis dapat disembuhkan.
TBC merupakan penyakit serius yang menyerang paru-paru dan menyebabkan kematian bagi penderitanya bila tidak diobati dengan tepat.
Selang satu abad setelah Koch mengumumkan temuannya, International Union Against Tuberculosis dan Lung Disease (IUATLD) mengusulkan agar 24 Maret diperingati sebagai Hari TBC Sedunia secara resmi.
Pada tahun 1995, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan KNCV Foundation menjadi tuan rumah diselenggarakan pertemuan hari TBC sedunia pertama di Den Haag, Belanda. Dan kemudian setahun setelahnya, WHO, KNCV, IUATLD, dan organisasi terkait lainnya bergabung untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam peringatan hari TBC sedunia.
Baca Juga: Gara-gara Rokok, Istri Indra Bekti 3 Hari Koma dan Paru-parunya Menghitam
Source | : | Yayasan KNCV Indonesia,Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarat |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar