Pemerintah pun menyampaikan telah melaporkan beberapa kasus varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris, serta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil.
Mengenai hal ini, melansir BBC News (25 Maret 2021), Ahli virologi India Shahid Jameel menjelaskan bahwa "mutasi ganda di area utama protein lonjakan virus dapat meningkatkan risiko ini dan memungkinkan virus keluar dari sistem kekebalan".
Pemerintah mengatakan bahwa analisis sampel yang dikumpulkan dari negara bagian Maharashtra barat India menunjukkan "peningkatan fraksi sampel dengan mutasi E484Q dan L452R" dibandingkan dengan Desember tahun lalu.
"Mutasi (ganda) seperti itu memberikan pelarian kekebalan dan peningkatan infektivitas," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan.
Kekhawatiran pemerintah India mengenai varian virus mutan ganda Covid-19 ini, sebab India sendiri saat ini mencatat ada 47.262 infeksi baru, kasus harian tertinggi sejak awal November 2020, menjadikan total kasus sebanyak 11,7 juta.
Baca Juga: Fakta Ilmiah dan Hasil Penelitian Zat di Dalam Kopi Bisa Hilangkan Lemak Perut
Sesdangkan jumlah kematian akibat Covid-19 di India pada Rabu naik menjadi 275, terbanyak sepanjang tahun ini, sehingga total yang meninggal terjangkit virus corona menjadi 160.441 orang.
Tapi mengenai varian virus mutan ganda Covid-19, BBC News menyebut hal itu frasa yang menakutkan.
Baca Juga: Remaja di Jakarta Menjadi Korban Pemerasan Oknum Polisi, Gegaranya Berkerumun di Masa Pandemi
Source | : | BBC News |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar