Hal senada diutarakan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.
Maxi mengungkapkan faktor lansia yang tak menguasai teknologi, melansir Kumparan (31/03/2021), juga menghambat progres vaksinasi corona.
"Sekarang pendaftaran di sentra (Sentra Vaksinasi-Red) itu kan berbasis IT. Nah, lansia kan belum terpapar oleh IT, jadi mereka belum bisa (daftar) kalau tidak dibantu anaknya," kata Maxi dalam diskusi virtual, Rabu (31/3).
Masalah transportasi, kata Maxi, juga menjadi hambatan.
Ketika mereka mau datang divaksin tapi anaknya sibuk kerja, tidak ada yang mengantar ke pos vaksinasi. Ini menjadi kendala kedua.
"Masalah ekonomi kemungkinan tidak ada uang untuk transpor. Saya lihat yang bagus di UI itu mereka menyewa Mikrolet untuk menjemput lansia. Kemauan lansia itu sangat besar, namun ada keterbatasan-keterbatasan," tutur Maxi.
Baca Juga: Syarat Ketat Vaksininasi Covid-19 bagi Lansia, Waspadai Terjadi Disfungsi Imunitas
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar