"Sebab AstraZeneca ini paling besar dibikin di India. Karena inilah, Covax-Gavi merealokasikan lagi pembagiannya. Sehingga mereka menunda pengiriman untuk Maret-April," kata Budi.
Budi menambahkan, hingga saat ini belum ada konfirmasi pasti sampai kapan penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca gelombang II dan III ke Indonesia itu dilakukan.
Agar tidak terjadi kekosongan, pemerintah berupaya melakukan pengadaan vaksin Covid-19 untuk menjamin ketersedian stok. Diberitakan Kompas.com, Selasa (30/3/2021) Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, saat ini Kementerian Luar Negeri bersama Kementerian Kesehatan masih menempuh berbagai upaya diplomasi dengan negara produsen vaksin.
"Sebagaimana upaya yang akan diusahakan oleh Kemenlu dan Kemenkes untuk menjamin stoknya masih tersedia untuk mencegah vaksinasi tidak berhenti melalui diplomasi antarnegara yang baik," kata Wiku saat dikonfirmasi, Selasa (30/03/21).
Wiku tidak menjelaskan secara detail jenis vaksin yang sedang diupayakan pengadaannya oleh pemerintah.
Dia hanya menyebut bahwa vaksin yang tengah diupayakan adalah yang terbukti aman, efektif, memiliki izin edar darurat atau emergency use authorization (EUA), dan izin kehalalan.
Pemerintah, kata Wiku, tidak ingin ada kekosongan stok vaksin, dan berharap agar program vaksinasi tetap berjalan sesuai dengan jadwal.
"Di sisi lain, untuk rencana jangka panjang Pemerintah Indonesia pun terus mengintensifkan pengadaan vaksin dalam negeri," kata Wiku.
Source | : | Kompas.com,cdc.gov |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar