Ya impact pesan prokes dari gw yang 200k follower kalah-lah sama efek contoh dari yutuber 200 juta. Mulai hari ini, gw gak mau edukasi covid lagi. Yang ada gw yang dibully ????
— dr. Andi Khomeini Takdir (@dr_koko28) April 3, 2021
Ia mengungkapkan bagaimana pesan prokes yang selama ini disampaikan oleh seorang dengan jumlah followers hanya sekira 200 ribu di media sosial, akan kalah dengan acara seorang YouTuber dengan 200 juta followers.
"Ya impact pesan prokes dari gw yang 200k follower kalah-lah sama efek contoh dari yutuber 200 juta," tulisnya dalam akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: 4 Media Penularan Virus Corona yang Jarang Disadari Awam
Ia pun menegaskan mulai saat itu dirinya tidak ingin lagi mengedukasi masyarakat terkait Covid-19 lagi.
"Mulai hari ini, gw gak mau edukasi covid lagi. Yang ada gw yang dibully Smiling face with open mouth and tightly-closed eyes," tambahnya.
Ia pun juga mengungkapkan bagaimana dirinya sampai sekarang masih sering memberikan pesan kepada keluarganya soal protokol kesehatan.
"Keluarga dan sahabat gw aja yang gw kirimin pesan harian. Minimal circle utama gw tetap disiplin dan bisa adaptif dengan hal2 yang gak sehat di luar sana," cuitnya lagi.
Source | : | twitter.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar